Dorong Pengembangan Usaha Pengrajin Boneka, PLN beri Pelatihan dan Salurkan Alat Kerja

Konten PLN Mobile No. 083.PLN-MOBILE/STH.00.01/VI/2022

Bandung, 30 Juni – Efek pandemi covid 19 sangat dirasakan oleh pelaku UMKM di Indonesia. Sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi, kebangkitan UMKM merupakan sejarah penting dalam pulihnya perekonomian Indonesia. Untuk itu, PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah melalui UPT Bandung berkomitmen terus mendukung UMKM agar mampu bertahan, berkembang, dan bertumbuh di tengah tantangan pandemi.

Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Dyan Prasetya Rini mengatakan, melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PLN menyalurkan bantuan pengembangan Usaha serta pelatihan untuk UMKM Pengrajin Boneka di Desa Sukapura.

“Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan PLN terhadap pelaku UMKM yang sempat terpuruk karena pandemi, agar mampu bertahan bahkan berkembang,” terang Dyan Prasetya Rini.

PLN menyalurkan bantuan kepada para pengrajin boneka di Desa Sukapura, yang direalisasikan dalam bentuk kegiatan pelatihan pembuatan boneka serta alat produksi berupa mesin jahit dan bahan baku produksi boneka.

Dyan menambahkan, bahwa salah satu tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan ide kreativitas para pengrajin boneka, sehingga dapat menambah diferensiasi produk bahkan meningkatkan jumlah produksi hingga penjualan.

Sementara itu Kepala Desa Sukapura Erwan Ginanjar menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diberikan PLN. Ia berharap, dukungan PLN melalui pengembangan usaha untuk para pengrajin boneka di Desa Sukapura dapat meningkatkan perekonomian Desa Sukapura.

“Kami berharap dukungan dari PLN dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di Desa kami, karena kesejahteraan para pelaku UMKM tentu turut berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi di Desa Sukapura itu sendiri,” terang Erwan Ginanjar.

Hal tersebut dibenarkan oleh Mahmud, salah seorang pengrajin boneka. Ia menceritakan, sebelum ada dukungan dari PLN, pihaknya bersama anggota kelompok pengrajin lain merasa kesulitan untuk memenuhi pesanan karena keterbatasan alat produksi hingga bahan baku. Namun, berkat dukungan PLN, kendala berupa keterbatasan alat tersebut terselesaikan sehingga laju produksi tetap aman.

“Melalui dukungan yang diberikan PLN, perlahan-lahan kami bisa bangkit mengatasi kesulitan ekonomi. Dukungan PLN mampu menjadi penyemangat kami untuk terus bertahan, bahkan mengembangkan usaha ini,” pungkas Mahmud.