Sebagai kado tahun baru 2020 untuk Papua, PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua persembahkan peningkatan keandalan sistem kelistrikan di Papua dengan meraih Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk 3 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di berbagai lokasi. Proyek tersebut antara lain PLTMG Jayapura Peaker 40 Mega Watt (MW) yang sudah mendapatkan SLO untuk kelima mesinnya. Selanjutnya, PLTMG Biak 15 MW yang memperoleh SLO untuk satu dari dua mesinnya dengan kapasitas 8,5 MW. Selain itu, PLTMG Merauke 20 MW juga telah mendapatkan SLO untuk kedua mesinnya.
SLO yang merupakan penanda resmi beroperasinya ketiga PLTMG ini diperoleh oleh PLN UIP Papua pada akhir Desember 2019 lalu. “Kami berharap beroperasinya PLTMG ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di Papua dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jayapura, Merauke, dan Biak. Apalagi Papua sebagai tuan rumah PON XX 2020 tentunya membutuhkan pasokan listrik yang besar dan andal,” ucap General Manager PLN UIP Papua, Reisal Rimtahi Hasoloan.
“Pengerjaan konstruksi ketiga PLTMG tersebut memakan waktu selama dua tahun lebih. Adapun PLTMG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan bahan bakar dual fuel, yakni LNG (liquid natural gas) dan BBM (bahan bakar minyak). Adanya pembangkit ini merupakan upaya untuk mendukung pemerataan akses listrik khususnya di wilayah Indonesia Timur,” papar Reisal.
Proyek ini merupakan bagian dari program 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah beberapa tahun lalu dan sampai saat ini telah berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu rasio elektrifikasi PLN secara nasional juga semakin meningkat bahkan jauh melampaui target. Dari target nasional sebesar 97,5% PLN telah berhasil mencapai kenaikan rasio sebesar 98,83 % hingga bulan Juni tahun 2019 lalu.
Selama enam bulan pertama di tahun lalu, PLN berhasil menambah kapasitas pembangkit sebesar 872,44 MW sehingga total kapasitas terpasang pembangkit di Indonesia menjadi 58.519 MW. PLN juga berhasil menambah jaringan transmisi 2.847 kilometer sirkuit (kms) menjadi 56.453 kms, dan menambah Gardu Induk sebesar 6.557 MVA menjadi 137.721 MVA.