PLN Targetkan 17 Pembangkit Bioenergi di Tahun 2020 untuk Kalimantan

Pontianak, 26 Februari 2019 – Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Machnizon mengungkapkan, di tahun 2020 PLN menargetkan ada 17 pembangkit bioenergi di Kalimantan.

“Jenis pembangkitnya berupa pembangkit listrik biomassa dan biogas. Lokasinya terbanyak berada di Ketapan dan Meliau. Kemudian tahun 2021 lebih banyak lagi,” ujar Machnizon saat berbicara di seminar energi baru terbarukan Mendukung Implementasi Bioenergi Guna Memaksimalkan Potensi EBT untuk Kelistrikan Kalimantan Barat di Pontianak (26/2), yang diselenggarakan PLN dengan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI).

Menurut Machnizon, sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028, sudah ada beberapa lokasi rencana pembangkit EBT yang diberi nama sesuai lokasi, juga ada yang masih dalam bentuk kuota tersebar.

“Jadi ada potensi kuota yang masih dimungkinkan. Diluar kuota tersebut masih dimungkinkan dikembangkan. Karena sesuai arahannya pak Menteri ESDM di bawah 10 MW itu dapat kemudahan, PLN bisa dapat langsung kontrak dan akan dimasukkan di RUPTL berikutnya,” jelas Machnizon.

Berbicara di depan peserta seminar yang diantaranya diikuti oleh para pengembang listrik swasta, Mahcnizon menekankan bahwa dalam pengembangan pembangkit EBT itu harus melihat supply dan demand listrik di masing-masing daerah.

“Bila disana bebannya hanya 500-600 kW sedangkan bapak mengusulkan 10 MW, kita tarik ke jaringan jaraknya mungkin 50-60 kilometer, ini gak mungkin kan. Ya pasti tegangannya pasti drop. Kita bangun GI disitu pun gak mungkin karena beban hari ini mungkin hanya 500 kW atau maksimum 1000 kW,” jelas Machnizon.

Selain itu, para investor harus memperhatikan tahun 2020 sistem kelistrikan Kalimantan sudah tersambung menjadi satu dalam interkoneksi Kalimantan.

“Kemudian yang mungkin dicermati bahwa pada saat nanti di 2019 ini transmisi kami di kalbar ini, kita sebut sistem Khatulistiwa itu akan tersambung sampai Sanggau – Skadau – Sintang. Ini mungkin harus diantisipasi oleh para calon investor bahwa sistem Khatulistiwa pada tahun ini akan sampai ke Sintang,” papar Machnizon.

“Kemudian di tahun 2020 nanti itu transmisi dari Sintang sampai ke Ketapang kemudian Ketapang – Sukamara – Pangkalan Bun itu akan tersambung di tahun 2020,” imbuh Machnizon.

“Jadi kita akan punya sistem interkoneksi Kalimantan: Kalbar, Kalselteng Kaltimra itu sekitar di akhir tahun 2020,” tegas Machnizon.

Sebagai informasi, sesuai RUPTL 2019-2028, rencana pengembangan EBT Kalimantan terbesar ada di Kalimantan Barat sebesar 116,27 MW dan Kalimantan Timur sebesar 158,7 MW dari total se-Kalimantan 460,87 MW. Untuk tahun 2018 telah terpilih 25 perusahaan pengembang listrik swasta yang masuk ke dalam daftar penyedia terseleksi (DPT) khusus energi baru terbarukan.