PLN UIW NTT Gelar Apel Siaga Sambut Natal 2018 dan Tahun Baru 2019

PLN Unit Induk Wilayah NTT menggelar Apel Siaga untuk menjaga kelistrikan jelang Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Apel siaga yang berlangsung di Kupang, Rabu (19/12), tidak hanya dihadiri Executive Vice President Operasi Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Ari Wardhana, GM PLN Unit Induk Wilayah NTT Christyono, mitra PLN, PJB dan seluruh pegawai Teknik UIW NTT.

Tak hanya jajaran PLN, apel siaga ini juga dihadiri Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI Hendra Iswahyudi. Selaku Pembina Apel, Hendra menjelaskan bahwa seluruh Kabupaten di NTT saat ini berstatus aman. Sistem di NTT memiliki Daya Mampu (DM) sebesar 245,39 MW, Beban Puncak (BP) 192,28 MW dan cadangan daya 53,11 MW. Khusus Pulau Timor memiliki DM 110,35 MW, BP 71,08 MW, dan cadangan daya 39,27 MW.

“Dalam laporan kesiapan sistem, saya lihat aman, Apabila ada gangguan, agar PLN dapat cepat tanggap karena kita memasuki musim ekstrem seperti banjir dan tanah longsor, jadi harus siaga,” jelas Hendra.

Selain laporan kesiapan sistem, kegiatan Apel Siaga dilanjutkan dengan penyematan dan penyerahan APD (Alat Pelindung Diri), helm dan rompi secara simbolis, peninjauan seluruh kendaraan operasional, serta pergelaran alat-alat yang digunakan untuk mengamankan siaga menjelang hari raya.

“Perhatikan aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) selama bertugas, jangan lupakan APD. Kami juga mengucapkan terima kasih untuk jajaran PLN yang sudah melaksanakan Apel Siaga, kami harap para petugas piket dapat bekerja secara professional,” ungkap Hendra.

GM PLN UIW NTT Christyono mengatakan, Apel Siaga ini rutin digelar sebagai bentuk komitmen PLN yang bergerak cepat dan semaksimal untuk menyelesaikan setiap kendala dan gangguan yang mungkin muncul di lapangan.

“Upaya ini kami lakukan demi kenyamanan pelanggan terutama di sisi pembangkit, operator tetap menjaga komunikasi dan untuk beberapa wilayah yang kurang daya, tentunya intensitas komunikasi untuk antisipasi perlu ditingkatkan. Paling tidak kita terus memantau di unit masing-masing. Siaga ini juga dilakukan oleh seluruh UP3 dan Unit Layanan Pelanggan,” tutup Chris.