Salurkan Bantuan Ke Desa Pombewe – Sigi, PLN Rasakan Energi Optimisme Warga

Palu, 18 Oktober 2018 – Warga Desa Pombewe masih tinggal di tempat pengungsian yang terletak di tanah lapang saat PLN menyerahkan bantuan berupa bahan makanan pokok seperti beras, mie instan, air mineral, sayuran, serta pakaian, peralatan mandi, peralatan sholat, terpal, obat-obatan, popok bayi hingga selimut.

Desa Pombewe merupakan satu dari beberapa desa yang tenggelam akibat fenomena likuifaksi, yaitu tanah yang kehilangan kekuatan akibat adanya gempa bumi yang melanda Palu dua pekan lalu, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cair.

Sebanyak 1000 jiwa atau sekitar 300 KK terdampak gempa dan likuifaksi menyebabkan warga tidak memiliki tempat tinggal, sehingga harus mengungsi di tanah lapang dengan mendirikan tenda-tenda darurat.

Bantuan sebanyak dua truk diserahkan langsung oleh Asman PAD PLN UP3 Palu, Tajom Togatorop kepada kepala desa Pombewe, Darius Tondje hari ini (Rabu, 17/10). Warga desa Pombewe antusias untuk menerima bantuan yang diberikan PLN, hal ini tergambar dari semangat warga dalam gotong royong untuk menurunkan bantuan dari truk.

“Saya sebagai kepala desa merasa senang karena sudah diberikan bantuan warga kami, dan kami sangat berterima kasih sebanyak-banyaknya pada PLN atas bantuannya, bisa kita lihat warga sangat antusias dalam menurunkan bantuan yang diberikan” ungkap Darius.

Ditengah kesulitan yang dihadapi warga desa Pombewe, energi optimisme selalu ada di hati mereka untuk bangkit kembali, bahwa badai pasti berlalu dan pertolongan akan selalu ada. Hal tersebut tergambar dari penuturan wanita paruh baya, Rachel yang merupakan salah satu pengungsi warga desa Pombewe.

“Mau bilang sedih, tidak juga, karena kami bersyukur ada Tuhan yang mengirimkan tangan-tangan untuk menolong kami disini, kami merasakan suka cita kebahagiaan atas pertolongan yang diberikan”, cakap Rachel

Layaknya semangat optimisme warga desa Pumbewe, PLN akan terus bekerja untuk memulihkan jaringan listrik hingga ke pelanggan, sehingga Palu, Sigi dan Donggala bisa segera menata dan membangun kembali kotanya.