Tomia, 4 Agustus 2018 – Salah satu destinasi wisata di Indonesia yaitu Pulau Tomia yang berada di gugusan kepulauan Wakatobi telah menikmati listrik 24 jam. Setelah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 1.000 kW tiba di Pulau Tomia (3/9/17), PLN berhasil dioperasikan dan memberikan pasokan listrik selama 24 jam penuh setelah sebelumnya listrik hanya menyala 12 jam. PLN melakukan beberapa pekerjaan tambahan agar PLTD dapat beroperasi secara komersial yaitu instalasi kubikel, trafo, dan panel.
Secara resmi penyalaan simbolis dilakukan dengan pemencetan tombol yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Wakatobi H. Arhawi, SE, Wakil Bupati Kabupaten Wakatobi Ilmiati Daud SE, M.Si., Manajer PLN Area Baubau Arief Budi Kurniawan, Manajer PLN Rayon Wakatobi Bakhtiar, serta jajaran pemerintah Kabupaten Wakatobi.
Saat ini Beban Puncak di Pulau Tomia adalah 754 kW dan Daya Mampunya adalah 1.945 kW. Cadangan daya yang dimiliki adalah sebesar 1.191 kW. Dengan demikian pasokan listrik di Pulau Tomia terbilang sudah aman, bahkan siap untuk melayani investor yang hendak berinvestasi di Pulau Tomia. Selain itu Pulau Tomia juga menyajikan 28 spot diving yang menjadi surga dunia bawah laut bagi wisatawan lokal dan luar negeri.
“Dengan hadirnya listrik 24 jam saya berharap dapat menggerakan roda ekonomi masyarakat utamanya di bisang pariwisata dan perikanan yang menjadi daya tarik pulau ini, ” pungkas H. Arhawi, SE.
Di kesempatan yang sama Arief Budi Kurniawan menjelaskan bahwa cukup banyak tantangan yang dialami untuk melistriki pulau Tomia 24 jam. Untuk menambah pasokan daya agar bisa 24 jam beroperasi, PLN mendatangkan 1 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 1.000 kW dari Semarang ke Surabaya untuk kemudian dilanjutkan jalur laut Surabaya – Makassar – Kendari – Pulau Tomia. Butuh waktu sekitar 19 hari agar PLTD tersebut sampai ke Pulau Tomia dikarenakan beberapa kali terkendala cuaca buruk.
“Kami juga menitipkan agar masyarakat dapat bekerja sama dengan PLN untuk memelihara instalasi dan jaringan agar kontiunitas pasokan listrik tidak terganggu,” tambah Arif.
Salah satu warga Desa Wawotimu Pulau Tomia Ema mengutarakan rasa terimakasihnya kepada PLN. “Kini kami dapat beraktifitas pada malam hari utamanya dapat melakukan pendinginan ikan hasil tangkapan dan anak-anak dapat belajar pada malam hari,” ungkap Ema.
Kini 17 desa di 2 kecamatan yaitu Tomia dan Tomia timur telah menikmati listrik 24 jam.
Sebelum terealisasinya listrik 24 jam tersebut, listrik Pulau Tomia tak bisa menyala sepanjang hari karena 50% jenis mesin yang terpasang berupa mesin kecil dengan pendingin udara. Mesin kecil tersebut tak memungkinkan operasional 24 jam nonstop.
Dengan terlistrikinya secara 24 jam kini Pulau Tomia dapat memaksimalkan potensi pariwisatanya agar wisatawan dapat semakin berdatangan. Taraf ekonomi masyarakat juga diharapkan meningkat karena sebagian besar masyaraksat berprofesi sebagai nelayan yang membutuhkan listrik untuk cold storage penyimpanan ikan.