Rehabilitasi Lahan Eks Tambang, PLN Tanam 5.000 Pohon
Pangkalpinang (24/07) Bertepatan dengan hari mangrove internasional, PLN Wilayah Bangka Belitung bersama dengan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, serta dengan menggandeng Yayasan Ikebana dan PT Timah, menanam 5.000 pohon mangrove bertempat di Pantai Rebo, Jalan LintasTimur, Bangka.
Hal ini sebagai bentuk kontribusi PLN dalam merehabilitasi lahan eks tambang di daerah pesisir pantai melalui program corporate social responsibility (CSR) PLN Peduli. Kali ini, selain penanaman pohon juga dilakukan pelepasan 500 kepiting mangrove sebagai upaya budi daya kepiting mangrove.
“Konsepnya adalah menanam mangrove dan budidaya kepiting mengrove untuk meningkatkan perekonomian warga sekaligus melestarikan lingkungan” Jelas Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Bangka Belitung, Agus Yuswanta.
Ia menambahkan bahwa lingkungan menjadi isu yang diperhatikan dalam penyusunan program PLN Peduli. “Isu lingkungan menjadi salah satu concern program PLN Peduli, oleh sebab itu di tahun sebelumnya PLN telah menanam 15.000 pohon di lokasi ini (pantai rebo), dan hingga tahun 2017, PLN telah menanam sebanyak 27.000 pohon yang tersebar di seluruh wilayah Bangka Belitung” Imbuh Agus.
Sementara itu, Gubernur menyampaikan terima kasih kepada PLN yang selalu mendukung kegiatan penanaman pohon seperti ini. “Terima kasih kepada PLN, semoga kegiatan ini dapat terus dilanjutkan di kemudian hari” Pungkas Erzaldi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mengusulkan kegiatan penanaman pohon kepada Kementerian pada hari mangrove internasional tahun depan. “Insya Allah saya akan usulkan ke Kementerian Kehutanan, untuk dilaksanakan kegiatan penanaman pohon di Pantai Rebo saat hari mangrove se dunia tahun depan” Imbuhnya.
Di sisi lain, dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ini, Yayasan Ikebana adalah pihak yang mengelola dan merawat pohon-pohon yang telah ditanam. Dengan beranggotakan warga dari desa Kenanga secara konsisten mereka menjaga pohon-pohon tersebut tetap hidup dan tumbuh.
“Sejak tahun 2009 kami tetap konsisten melakukan kegiatan penanaman dan perawatan pohon mangrove, karena kami tahu bahwa mangrove tidak hanya untuk abrasi tapi juga peningkatan nilai ekonomi. Ketika mangrove tumbuh, di sana juga ada kepiting dan udang yang dapat dimanfaatkan oleh warga”. Terang Ketua Yayasan ikebana, Ervawi.