PLN Siap Dukung Geliat Industri Smelter di Sulawesi Tenggara

Kendari – Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara, menarik PLN untuk mengajak investor menanamkan modalnya di wilayah ini. Dukungan tersebut tentunya dilakukan dengan kesiapan suplai listrik yang memadai kepada pelanggan industri, khususnya smelter. Potensi industri pengolahan dan pemurnian mineral logam dengan bahan dasar nikel ini memang sangat besar di Sulawesi Tenggara.

“Untuk dapat berkembang, pasokan listrik yang dibutuhkan sebesar 3.370 Megawatt (MW). Inilah tugas kami selaku penyedia tenaga listrik. Investor tak perlu ragu, kami siap mendukung kebutuhan listriknya berapapun, kapanpun, dan dimanapun,” kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN, Syamsul Huda, dalam acara PLN Forum Smelter di Kendari, Jumat (4/5).

Kesanggupan ini ditandai dengan kondisi kelistrikan di Kendari dan Baubau yang memiliki surplus daya sebesar 32,8 MW. Sistem kelistrikan di Kendari dan Baubau sendiri memiliki daya mampu sebesar 112,5 MW dan beban puncak sebesar 79,7 MW. Selain itu, sistem kelistrikan Wotu – Kolaka – Kendari akan terinterkoneksi pada akhir tahun 2018. Hal ini merupakan peluang bagi para investor untuk mengembangkan usaha dan PLN siap mendukung kemajuan ekonomi Sulawesi Tenggara.

Keseriusan PLN juga ditunjukkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Macika Mineral Industri, dimana PLN siap memasok listrik untuk perusahaan smleter tersebut dengan layanan Premium Platinum. Penandatanganan turut disaksikan para peserta Forum Smelter, antara lain Gubernur Sulawesi Tenggara Teguh Setyabudi, General Manager PLN Wilayah Sulselrabar Bambang Yusuf, dan General Manager Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi Purnomo.

Sebelumnya, PLN juga menandatangani MoU serupa dengan 2 pelanggan industri, yakni PT Ceria Nugraha Indotama dengan kebutuhan daya 350 MW dan PT Bintang Smeler Indonesia dengan kebutuhan daya 323 MW.

Hingga saat ini tercatat 35 industri smelter dan 7 unit usaha yang terdiri dari pabrik pemecah batu, pengolahan aspal, pelabuhan, serta rumah sakit yang ingin mengembangkan usahanya di provinsi Sulawesi Tenggara.

“Kami juga berkomitmen untuk mendukung agar industri smelter mengoptimalkan PLN sebagai penyuplai kebutuhan daya listrik demi provinsi Sultra yang lebih baik lagi,” ungkap Teguh Setyabudi

Acara PLN Forum Smelter ini diharapkan menjadi media komunikasi dan momentum yang solutif bagi PLN dan stakeholder, sehingga potensi industri smelter dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkun untuk memajukan perekonomian Sulawesi Tenggara.