Bulan Ramadan 1439 H, PLN Terangi Empat Dusun di Sulsel

Ramadan 1439 H disambut warga empat dusun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dengan penyalaan listrik desa yang dilakukan oleh Wakil Bupati Pinrang Muhammad Darwis Bastama dan General Manager PLN Sulselrabar Bambang Yusuf, Rabu (16/5). Keempat dusun yang berada di Desa Letta, Kecamatan Lembang tersebut adalah Dusun Arra Desa Rajang Kecamatan Lembang, Dusun Masuangga, Dusun Paladang, Dusun Solang.

Pada program Listrik Desa di daerah tersebut dibangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilo Volt (kV) sepanjang 10,1 kilometer sirkuit (kms). Potensi pelanggan daerah yang dilistriki PLN adalah 300 pelanggan. Kondisi jalan perbukitan dan bergelombang menjadi tantangan bagi PLN untuk melistriki empat dusun tersebut.

“Saat bulan Ramadan tiba, dusun mereka berhasil dilistriki oleh PLN. Listrik menjadi berkah terindah bagi warga ketiga desa tersebut, karena pada bulan Ramadan nanti mereka dapat melakukan aktivitas beribadah pada malam hari dengan penerangan dari PLN,” ujar Bambang.

Dalam kesempatan tersebut, Darwis juga mengucapkan rasa syukur atas bantuan PLN yang telah banyak membantu pemerintah Kabupaten Pinrang dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat Pinrang. “Sekarang masyarakat bisa menjalankan ibadah di Bulan Suci Ramadhan dengan beribadah di mesjid pada malam hari dan menonton TV untuk memantau perkembangan yg ada di dunia luar,” ucap Muhammad Darwis Bastama.

Bambang menjelaskan bahwa PLN harus melistriki 604 desa di Provinsi Sulsel, Sultra dan Sulbar pada tahun 2018. Menurutnya, Program Listrik Desa PLN dapat terwujud berkat dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pinrang.
“Tantangan PLN begitu besar dalam menyelesaikan program ini. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Pemda dan masyarakat Kabupaten Pinrang karena telah membantu kami dalam melakukan pembebasan lahan dan perijinan menembus hutan lindung,” pungkas Bambang.

Masuknya jaringan listrik PLN di empat dusun Kabupaten Pinrang ini memberikan manfaat yang besar bagi warga. Warga yang sebelumnya memakai genset untuk menerangi rumah-rumah mereka kini dapat beralih menggunakan listrik PLN. Jika dibandingkan dengan penggunaan diesel untuk sehari, warga dapat menghemat pengeluaran dengan menggunakan listrik.
“Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan PLN yang telah melistriki desa kami. Kami juga merasa bangga karena listrik telah masuk di desa sehingga kami sudah sejajar dengan daerah lainnya. Biasanya kalau pakai genset kami bayar Rp 50ribu sehari, tapi dengan listrik jadi lebih murah, sehari cuma sekitar Rp 7ribu,” kata Hasan selaku Kepala Desa Leta.