Jakarta, 28 November 2017 – Sebagai wujud nyata dari program pemerintah dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, PLN memiliki target untuk membangun pembangkit (power plant) dangan kapasitas total mencapai 35.000 Megawatt (MW), jalur transmisi sepanjang 46.000 kilo meter sirkit (kms), dan Gardu Induk berkapasitas 109.000 Mega Volt Ampere (MVA) di seluruh Indonesia.
Untuk itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2 diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dampak signifikan terhadap kehandalan sistem kelistrikan Jawa Bali, khususnya DKI Jakarta. Dengan begitu, cita-cita PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dapat terwujud.
Gas Turbine sebagai komponen dasar pembangungan pembangkit listrik, kini resmi dipasang di PLTGU Jawa 2 pada 28 November 2017. Pengiriman Gas Turbine yang pertama dilakukan pada 26 September lalu. Gas turbine ini diberangkatkan dari Takasago, Jepang dan tiba di Pelabuhan Ciwandan Merak, Indonesia, pada 13 Oktober 2017. Alat ini sudah berada di site sejak 19 November lalu dan hari ini resmi dipasang pada porosnya.
“Dengan dipasangnya Gas Turbine di PLTGU Jawa 2, PLN akan semakin siap Meningkatkan Kehandalan Listrik Jawa – Bali dan mendukung pemerataan rasio elektrifikasi di Indonesia,” ujar General Manajer Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, Robert A. Purba.
PLTGU Jawa 2 (800 MW) berdiri di atas lahan seluas 5,2 Ha di area PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada 21 Desember 2015, sedangkan Loan Agreement ditandatangani pada 22 November 2016. Pelaksanaan pembangunan proyek ini pun dimulai tepat sejak kontrak efektif pada 23 November 2016.
Berdasarkan Contract Key Date Schedule, target Commercial Operation Date (COD) Gas Turbine #1 (Simple Cycle) dijadwalkan pada Mei 2018, Gas Turbine #2 (Simple Cycle) pada Juli 2018 dan Steam Turbine (Combined Cycle) pada Mei 2019.
Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,2 Triliun ini mendapat pendanaan dari pinjaman luar negeri, yaitu The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Anggara PLN dengan porsi masing-masing 70% dan 30%. Kontraktor yang membangun proyek PLTGU Jawa 2 adalah Consortium Mitsubishi Corporation dan PT. Wasa Mitra Engineering.