Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu 2×200 Mega Watt (MW) di desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara adalah pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara. merupakan PLTU yang termasuk program percepatan (Fast Track Program/FTP) 10 ribu MW tahap II.
Saat ini 2 Unit PLTU Pangkalan Susu telah beroperasi dalam kondisi commissioning. Unit 2 telah beroperasi pada 27 Maret 2015 sedangkan untuk Unit 1 beroperasi pada 2 April 2015
Transmisi 275 kilo Volt (kV) yang menghubungkan PLTU Pangkalan Susu dengan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Binjai sepanjang 70 kilo meter ditopang 217 tower sudah beroperasi sejak tanggal 12 April 2014 untuk sirkit nomor 1. Sirkit nomor 2 beroperasi sejak tanggal 24 Desember 2014.
PLTU Pangkalan Susu adalah pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara. Proyek ini merupakan PLTU yang termasuk program percepatan (Fast Track Program/FTP) 10 ribu MW tahap II.
PLN Wilayah Sumatera Utara memiliki daya mampu sebesar 1.431 MW dan beban puncak mencapai 1.868 MW, sehingga menyebabkan terjadinya defisit listrik, dengan jumlah pelanggan 3.068.786 pelanggan yang tersebar di 8 Area dan 64 Rayon.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 3 juta tersebut PLN mendapat suplai listrik yang berasal dari Sektor Belawan, Sektor Labuhan Angin, Sektor Nagan Raya, Sektor Medan, Sektor Pandan, Sektor Pekanbaru, serta Transfer Inalum.
PLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan unit 4, 2×200 Mega Watt (MW) akan segera dibangun yang letaknya berseberangan dengan Unit 1 dan Unit 2 di desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dibangun PLN seiring dengan kebutuhan listrik masyarakat yang semakin meningkat di Sumatera bagian Utara (Sumbagut). Ground Breaking sudah dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015 oleh Presiden Jokowi bersamaan dengan launching peresmian proyek 35.000 MW dari pantai Samas Bantul Jogjakarta.