Sumatera Utara, 11 Maret 2020 – Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu Unit 3 dan Unit 4 kapasitas 2 x 210 MW yang berlokasi di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara berhasil meningkatkan pelayanan pasokan listrik pelanggan. Sejak beroperasi pada Juni 2019, pembangkit listrik yang memasok sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (SBU) tersebut mampu beroperasi secara andal.
“Pembangkit ini andal, hingga saat ini belum pernah mengalami gangguan baik yang disebabkan oleh gangguan internal maupun eksternal. Beroperasinya PLTU Pangkalan Susu ini juga memperbaiki kualitas tegangan sistem khususnya pelanggan di Kabupaten Langkat,” ucap Manajer Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Sumatera 2, Achmad Huirullah.
Daya listrik yang dihasilkan PLTU Batubara ini memperkuat sistem SBU yang disalurkan melalui Interkoneksi Sumatera jaringan transmisi 275kV Pangkalan Susu – Binjai.
Dalam pengoperasianya PLTU Pangkalan Susu unit 3 & 4 menggunakan batubara berjenis low range dengan kalori sekitar 4.200 kcal/kg sebagai bahan bakar utama. Kebutuhan batubara selama setahun rata-rata untuk setiap unitnya sebesar 2,16 juta metrik ton. Guna menjaga ketersediaan pasokan, kebutuhan batubara PLTU Pangkalan Susu dilengkapi dengan tempat penyimpanan batubara (coal storage area) lengkap dengan dermaga (jetty) dan peralatan pembongkaran batubara (coal handling plant).
Sejak awal beroperasi, PLTU Pangkalan Susu unit 3 & 4 telah menyalurkan daya rata-rata sebesar 118,54 juta kWh/bulan ke sistem Sumatera Bagian Utara. Hingga Februari 2020, dua unit pembangkit ini telah menyalurkan energi listrik ke sistem Sumatera Bagian Utara sebesar 948,28 juta kWh.
PLTU Pangkalan Susu unit 3 & 4 dibangun sejak 7 Mei 2015 merupakan ekspansi dari Unit 1 & 2 yang telah beroperasi lebih dahulu. Pembangkit ini dibangun oleh konsorsium Sinohydro Co.Ltd. dan PT Nusantara Energi Mandiri dengan menggunakan komponen lokal yang telah mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40,22%, sehingga mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan industri nasional
PLTU Pangkalan Susu Unit 3 beroperasi secara komersial sejak tanggal 26 Juni 2019 dan 5 September 2019 Unit 4. Dengan broperasinya PLTU Pangkalan Susu unit 3 & 4 pada sistem SBU telah memperkuat keandalan sistem yakni berkontribusi hingga 16,75% terhadap beban puncak sehingga mampu menurunkan Biaya Pokok Produksi sistem SBU.
“Adanya PLTU ini membuat kami mampu melakukan penghematan sebesar 82,9 Miliar rupiah per bulan,” ungkap Achmad Huirullah.
Dalam proses pembangunannya, PLTU Pangkalan Susu Unit 3 & 4 ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 orang. Selain itu, PLN telah turut aktif meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat diantaranya dengan melakukan peningkatan kualitas jalan Sei Siur – Tanjung Pasir sepanjang 5 km, pembangunan sumur bor untuk desa-desa sekeliling lokasi PLTU dan pengembangan tambak ikan masyarakat.
PLN beserta seluruh insan kelistrikan akan tetap bekerja keras dalam menciptakan pembangkit yang andal untuk menerangi negeri dan mewujudkan listrik untuk Indonesia Hebat dengan dukungan seluruh masyarakat dan pemerintah.