Pontianak, 15 Januari 2020 – TNI siap mendukung untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat (Kalbar). Hal tersebut disampaikan Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat (UIW Kalbar), Pontianak, Selasa (14/1).
Kunjungan Pangdam ke PLN ini merupakan salah satu langkah implementasi nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Dirut PLN dan Panglima TNI pada tahun 2019 lalu.
Nur Rahmad menyampaikan bahwa sinergitas antara PLN dan TNI dalam mempercepat pembangunan kelistrikan di Kalbar sangat diperlukan karena listrik merupakan kebutuhan mendasar yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Meskipun listrik menjadi kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat namun dampak pembangunannya harus dilihat dari berbagai aspek, agar masyarakat benar-benar merasakan dampak positifnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi mereka,” Kata Nur Rahmad.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi, menyampaikan kesiapan PLN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalbar. Dirinya menilai peluang pertumbuhan ekonomi di Kalbar masih cukup tinggi. Indikasi tingginya ekonomi masyarakat dapat dilihat dari terus meningkatnya konsumsi energi listrik oleh masyarakat.
“Saat ini PLN memiliki cadangan daya jauh diatas rata-rata kebutuhan listrik masyarakat. Kami terus berupaya untuk menjaga keandalan pasokan listrik serta meningkatkan kemudahan aksesibilitas masyarakat dalam mendapatkan listrik,” ungkap Agung.
Dikatakannya, sinergitas antara PLN dan TNI tentunya sangat dibutuhkan dalam menjaga dan meningkatkan keandalan pasokan listrik.
“Kami terus berusaha untuk terus melakukan peningkatan kualitas mutu layanan agar masyarakat dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman. Terus membangun infrastruktur kelistrikan hingga ke pelosok desa, agar seluruh masyarakat yang dapat menikmati listrik dari PLN,” tandas Agung.
Senada, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Rachmad Lubis mengatakan, saat ini terdapat dua koridor transmisi SUTT 150 kV Ketapang-Kendawangan yang melalui lahan milik TNI, yaitu di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan. Melalui kerja sama yang telah dilakukan, izin pakai lahan telah didapatkan dan proses pembangunan proyek dapat berjalan lancar.
“Kerja sama ini juga dapat dikembangkan, misalnya dalam rangka pengamanan pekerjaan konstruksi dan saat mobilisasi material dan medan berat dengan menggunakan peralatan dan tenaga tambahan dari TNI. Percepatan penyelesaian pembangunan proyek kelistrikan dampaknya sangat besar bagi peningkatan mutu layanan kepada masyarakat, menurunkan BPP, meningkatkan neraca daya, dan lain-lain,” tegasnya.