Ende, 1 Desember 2019 – PLN terus menggenjot pembangunan pembangkit ramah lingkungan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) demi memenuhi target bauran energi nasional 23% di 2025, salah satunya adalah pemanfaatan energi panas bumi untuk penambahan pasokan daya di sistem 150 kV Flores melalui PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Sokoria sebesar 5 (lima) MW yang direncanakan COD pada Februari 2020. Penambahan ini juga dalam mewujudkan Pulau Flores sebagai ikon Geothermal Island.
Total kapasitas PLTP Sokoria direncanakan terus bertambah secara bertahap guna dapat memenuhi lonjakan kebutuhan listrik di pulau Flores dan ditargetkan pada tahun 2024 akan mencapai 30 MW atau 6×5 MW.
PLTP Sokoria merupakan Independent Power Producer (IPP) atau dibangun oleh investor swasta berasal dari Islandia, yaitu PT Sokoria Geothermal Indonesia.
Head of Corporate Affairs Sokoria Geothermal Syahrini Nuryanti menjelaskan bahwa PLTP Sokoria telah memiliki tujuh sumur pengeboran di PLTP Sokoria yang dimanfaatkan untuk dikonversi menjadi energi listrik..
“Kami mendapatkan izin usaha panas bumi sejak tahun 2015 di sini, dan melakukan pengeboran di lima sumur serta dalam proses pengeboran untuk sampai pengeboran ke-7, hingga saat ini masih on progress pembangunan, dipastikan unit pertama beroperasi Februari 2020 sebesar 5 MW,” ujarnya.
Nilai Investasi untuk setiap sumur di PLTP Sokoria rata-rata berkisar 5 juta US Dolar dengan kedalaman sumur rata-rata hingga mencapai 2000 meter.
General Manager PLN UIW (Unit Induk Wilayah) NTT (Nusa Tenggara Timur) Ignatius Rendroyoko menjelaskan bahwa saat ini energi listrik yang sudah diproduksi oleh pembangkit bauran EBT periode Januari-Oktober 2019 mencapai 18,29% atau sebesar 59,9 GWh, dengan komposisi PLTP sebesar 13,44% atau sebesar 44 GWh.
“Hingga saat ini kapasitas terpasang EBT di Flores sebesar 20 MW atau setara 10,5% dari total kapasitas terpasang saat ini,” kata Rendroyoko.
Lebih lanjut Rendroyoko menjelaskan bahwa sesuai dengan RUPTL (Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik) PLN akan membangun lebih banyak PLTP tersebar di Pulau Flores, diantaranya adalah PLTP Sokoria 6x5MW, PLTP Ulumbu 5 sebesar 20 MW, PLTP Ulumbu 6 sebesar 20 MW, PLTP Mataloko 2×10 MW, PLTP Oka Ile Ange 10 MW dan PLTP Atadei 10 MW, total rencana penambahan energi listrik melalui pembangkit panas bumi atau geothermal adalah sebesar 115 MW di tahun 2028.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Pulau Flores ini bertujuan selain untuk mencapai target Rasio Elektrifikasi 100% pada tahun 2020 juga akan mendukung pertumbuhan investasi serta pembangunan perekonomian di Flores. Tutup Rendroyoko.