Jakarta, 29 Desember 2019 -Untuk memastikan keandalan pasokan listrik saat Tahun Baru, Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo melakukan inspeksi mendadak ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua pembangkit besar di Jakarta itu dioperasikan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) untuk PLTGU Muara Karang dan PT Indonesia Power (IP) untuk PLTGU Tanjung Priok.
“Pertama kunjungan ke sini untuk kesiapan tahun baru. Tadi PJB menyampaikan, stok BBM, batubara, gas semua aman untuk energi primernya. Tadi juga dipaparkan kesiapan personelnya, skenario apa yang akan dijalankan dan akan dihadapi, semua personelnya siap. Sehingga saya sebagai wadirut PLN, sangat mengapresiasi kesiapan tim PJB yang saya melihatnya bukan lagi reaktif tapi prediktif,” ujar Darmawan, di lokasi, Sabtu (28/12).
Menurutnya, kesiapan anak perusahaan yang mengoperasikan pembangkit ini cukup detail memproduksi listrik bagi masyarakat. Bahkan, setiap personel pembangkitan telah siaga baik sisi logistik, mental hingga strategi yang akan dijalankan ketika keadaan darurat.
“Salah satu pesan pak Dirut, PLN itu harus berorientasi pada pelayanan, untuk itu perlu ditingkatkan kualitas pelayanan kita. Bukan hanya dari sudut pandang bagaimana meng-aproach customer tapi juga bagaimana meningkatkan sistem pelayanan yang lebih baik,” katanya.
Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung mengatakan, pihaknya siap memasok listrik untuk kesiagaan natal dan tahun baru. Bahkan, pihaknya menggandeng TNI/Polri dengan membuat posko pengamanan di beberapa titik. Selain itu, pihaknya juga memastikan stok energi primer terpenuhi untuk beberapa waktu ke depan.
“Kesiapan suplai gas mencukupi. Baik untuk PLTGU Muara Karang, Muara Tawar dan Gresik. BBM juga, kami siap stok untuk 4-11 hari. Lalu stok batubara juga siap untuk 23 hari rata-rata,” kata Iwan.
Terpisah, Direktur Utama PT Indonesia Power M. Ahsin Sidqi mengatakan PLTGU Tanjung Priok dengan kapasitas 2830 MW merupakan salah satu unit pembangkit yang dioperasikannya. IP sendiri, katanya, memiliki pembangkit listrik sendiri hingga 8,7 ribu MW. Pihaknya juga mengoperasikan dan memelihara pembangkit milik PLN hingga kapasitas 7,15 MW, dan rencana pengembangan proyek pembangkit mencapai 5,6 ribu MW.
Terkiat kesiapan pasokan listrik untuk natal dan tahun baru (nataru), pihaknya mengaku telah bersiaga mulai 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020 nanti. Dia memastikan, unit pembangkit yang dioperasikannya tidak diagendakan pemeliharaan. Setidaknya, ungkap Ahsin, unit pembangkit yang disiagakan untuk nataru mencapai 2706 MW.
“Periode siaga nataru itu dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Kapasitas unit pembangkit yang kami siagakan 2706 MW, pasokan gasnya siap sebesar 96 BBTUD dari PGN dan 250 BBUTD dari Nusantara Regas. Lalu untuk BBM, kita siapkan sebanyak 13 ribu kiloliter atau cukup untuk 9 hari operasi,” tegasnya.
Diprediksi sistem Jawa Bali pada malam pergantian tahun tidak jauh berbeda dengan malam natal, artinya cadangan bertambah karena rata-rata beban puncak turun hingga 15 %.
Sehingga kalau dilihat dari cadangan daya dari 22 sistem besar se Indonesia dalam status aman.