Manfaatkan FABA, PLN Tanjung Jati B Bangun Rumah Warga Kurang Mampu

Jepara, 21 November 2019 – Di tengah tren turunnya pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) PLTU batubara, PLN berhasil memanfaatkan FABA PLTU Tanjung Jati B (TJB) untuk kegiatan CSR berupa pembangunan rumah warga tidak mampu. General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN TJB), Rahmat Azwin menyatakan bahwa sejak bulan Agustus 2019 PLN TJB telah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pemanfaatan FABA menjadi batako, paving, dan beton pracetak, sehingga pada bulan September PLN TJB mulai membangun rumah warga kurang mampu yang berada di sekitar PLTU.

“Hingga kini sudah terbangun 3 rumah, targetnya di tahun ini kami membangun 10 rumah menggunakan batako dari pemanfaatan FABA”, jelas Azwin.

Penerima bantuan CSR PLN Peduli rumah FABA yaitu Bapak Samsuri (80) dan Ibu Sutinah (70) mengungkapkan apresiasi nya.

“Dulu atap bocor, dindingnya dari gedek (anyaman bambu), sekarang rumah sudah layak huni, Atap dan temboknya kuat,” ujar Samsuri.

Pemanfaatan FABA PLTU TJB di empat tahun terakhir sedang mengalami penurunan. Fly ash turun 60 persen dan bottom ash turun 70 persen dari tahun sebelumnya. Dari produksi fly ash 361 ribu ton per tahun pemanfaatannya hanya 30% oleh batching plant dan pabrik semen. Sisanya, sebanyak 70 persen ditimbun di landfill. Sedangkan untuk bottom ash hanya 7 persen dari total produksi 66 ribu ton. “Masih ada 61 ribu ton setiap tahun FABA yang belum termanfaatkan”, tandas Azwin.

Menurut Azwin penurunan ini dikarenakan kurangnya pertumbuhan jumlah batching plant dan pabrik semen, sehingga diperlukan terobosan-terobosan dalam pemanfaatan FABA. Kedepan PLN juga akan memanfaatkan FABA untuk pembangunan jalan cor, menunggu proses perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

“Satu rumah yang kami bangun adalah tipe 72 dimana butuh sekitar 1600 batako yang akan menyerap 11 ton FABA, meskipun belum signifikan kami tetap optimis bahwa terobosan ini bisa menjadi langkah awal untuk pemanfaatan yang lebih luas lagi, saat ini juga kami sedang menunggu proses perizinan untuk membangun 3,2 km jalan cor di kabupaten Demak yang akan menyerap sekitar 21 ribu ton,” sambung Azwin.

Diharapkan pemanfaatan FABA dalam pembangunan infrastruktur dapat terus berkembang karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh, salah satunya adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penambangan pasir.