Balikpapan, 7 Mei 2017 – PLN terus memperkuat sistem kelistrikan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan daerah dan kawasan industri.
Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Djoko R. Abumanan akan berdialog dengan jajaran pemerintah Provinsi Kalimantan Timur serta para pelanggan dan calon pelanggan PLN di Balikpapan (8/5) guna membahas kondisi sistem kelistrikan Kalimantan Timur yang saat ini telah memiliki cadangan daya yang cukup.
“Kondisi kelistrikan Sistem Mahakam saat ini memiliki cadangan daya 90 MW, ditambah 2 unit PLTU Teluk Balikpapan yang beroperasi sebesar 110 MW sehingga cadangan total menjadi 200 MW. Cadangan daya ini kita gunakan untuk melayani daftar tunggu calon pelanggan,” jelas Djoko.
Djoko meyakinkan para pihak bahwa PLN terus mengawal pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan untuk meningkatkan kualitas listrik khususnya Kaltim dan Kaltara.
“Pertumbuhan pelanggan 2017 di Kalimantan Timur dan Utara sebesar 12%. Angka ini meningkat 2 kali lipat dari tahun 2016 yang hanya 7.24%. Ini menunjukkan geliat pertumbuhan pelanggan di PLN Wilayah Kaltimra, sehingga PLN harus siap memenuhi ekspektasi pelanggan akan kebutuhan listrik,” ungkap Djoko.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi industri, PLN Wilayah Kaltimra telah bekerja sama dengan swasta menggunakan skema excess power untuk untuk pasokan listrik di kawasan industri Kariangau sebesar 2×15 MW dan Kawasan Industri Tanah Kuning Bulungan sebesar 2×7 MW.
“Kami juga tengah menyusun MoU (Momerandum of Understanding) untuk pasokan listrik di kawasan industri Buluminung di PPU (Kabupaten Penajam Paser Utara) dan rencana pembangunan gardu induk untuk kawasan industri Maloy di Kabupaten Kutai Timur,” tambah Djoko.
Di sisi lain, PLN juga mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Kalimantan. Sedikitnya 9 kawasan di Kaltim dan Kaltara masuk dalam rencana pengembangan EBT, yakni Penajam, Loa Janan, Muara Bengkal, Talisayan, Tabalar, Tanjung Redeb hingga Malinau.