Poso, 26 April 2017 – Dalam rangka mempercepat pemulihan ganguan transmisi 150 kV Poso-Sidera akibat robohnya tower nomor 46 di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Selatan, PLN mendatangkan tower darurat yang berasal dari Makasar dan Gorontalo. Saat ini kontainer bermuatan tower darurat tersebut telah tiba di Poso dan menunggu proses unloading barang atau penurunan muatan.
Selain itu, PLN menyiapkan lokasi untuk pembangunan tapak tower darurat dengan melakukan normalisasi aliran sungai Puna tiga jalur. PLN juga menentukan dan merapikan jalur tower 45 dengan bantuan dari warga yang merelakan pemangkasan dan penebangan pohon milik warga.
General Manager Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo PLN Baringin Nababan mengungkapkan, pihaknya mendapat banyak bantuan dari warga dalam membangun tower darurat tersebut.
“Kami merasa sangat terbantu dengan kerjasama warga setempat yang dengan sangat ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil, support warga menjadi penyemangat kami untuk segera menyelesaikan pembangunan tower darurat,” ujar Baringin Nababan.
Sebelumnya, PLN telah menyelesaikan pelepasan konduktor dan aksesori tower nomor 46, titik tapak tower juga telah disiapkan. Tim Gabungan dari AP2B, Tragi Palu dan UPP Kitring Sulawesi Tengah didatangkan sejak hari pertama robohnya tower nomor 46 yang disebabkan oleh banjir bandang.
Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi terkait upaya pemulihan, PLN telah menyiapkan posko informasi pemulihan sistem yang berlokasi di Kantor PLN Area Palu di Jalan Kartini, Palu. Posko ini dilengkapi dengan suplai listrik darurat untuk masyarakat yang mebutuhkan.
Sejalan dengan pemulihan yang tengah dilakukan, PLN berupaya memperkuat jaringan listrik untuk mensuplai kota Palu dan sekitarnya melalui pembangunan SUTT 150 kV. Jaringan transmisi ini dibangun dari GI Silae ke Daerah Pasangkayu dan GI Mamuju di Sulawesi Tengah. Dengan SUTT ini, Kota Palu akan terhubung dengan dua SUTT ke Sulawesi Selatan sehingga meningkatkan keandalan suplai listrik ke sekitar Palu. Pembangunan SUTT ke Mamuju dari Palu tersebut diperkirakan akan selesai tahun ini. Hal ini merupakan solusi jangka panjang untuk kehandalan sistem Palu. Ke depan, PLN juga akan membangun PLTMG berkapasitas 60 MW di Donggala. Mobile Power Plant ini direncanakan sudah mulai beroperasi pada awal tahun 2018 sebagai bagian dari perkuatan sistem pembangkitan di sistem Palu.