PLN Gandeng Amerika untuk Peningkatan Kinerja Pembangkit & Transmisi serta Pengembangan EBT

Jakarta, 21 April 2017 – PLN terus melakukan peningkatan kinerja sistem kelistrikannya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan.  Kali ini PLN menggandeng empat perusahaan asal Amerika yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Applied Materials Inc, Halliburton, Power Phase dan Infra Cerdas Indonesia. Perusahaan asal Paman Sam tersebut berkomitmen untuk membantu PLN dalam meningkatkan efiensi pembangkit eksisting dan transmisi, membangun smart grid serta mengembangkan Wilayah Kerja Panas Bumi.

Penandatanganan ini  disaksikan oleh Wakil Presiden Amerika Mike Pence dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla serta Menteri ESDM Ignasius Jonan di Hotel Shangri-La Jakarta (21/4) dengan perincian sebagai berikut:
1.    MOU antara PLN dengan Applied Material Inc.
Kerjasama ini bertujuan untuk menurunkan arus gangguan pada transmisi 500 KV di sistem Jawa-Bali.  Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati dengan Applied Materials Director Paul J Murphy.
2.    MOU antara PLN dengan PT Halliburton Logging Service.
Merupakan kerjasama terkait pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi milik PLN salah satunya di PLTP Tulehu. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati dengan Presiden Director PT Halliburton Logging Service Richard Douglas.
3.    MOU antara PLN dengan PT Infra Cerdas Indonesia.
Merupakan kerjasama pengembangan Advanced Metering Infrastructure System (AMI) sebagai langkah awal implementasi Smart Grid. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati dengan Kuasa Direktur PT Infra Cerdas Indonesia Grant Ellis Hinlayson.
4.    MOU antara PLN Group dengan Power Phase.
Merupakan kerjasama peningkatan efisiensi pembangkit gas existing, sehingga output dari pembangkit2 gas PLN dapat ditingkatkan 30% dari kondisi saat ini.

Dalam sambutannya Mike Pence menyatakan dukungannya untuk pembangunan pembangkit 35.000 MW dan banyaknya potensi kerjasama dalam bidang ketenagalistrikan antara Amerika dan Indonesia

Senada dengan hal tersebut, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga mengungkapkan banyak kerjasama yang telah terjalin antara Indonesia dengan Amerika, salah satunya di bidang Energi.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati mengungkapkan kerjasama yang terjalin hari ini penting,  terlebih terkait dengan peningkatan kehandalan sistem kelistrikan yang akan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, serta pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang saat ini tengah gencar dikembangkan oleh PLN.

“Seperti yang kita ketahui saat ini PLN tengah giat meningkatkan penggunaan EBT untuk mencapai target 23% di tahun 2025.  Sejalan dengan itu, pengembangan smart grid akan dilaksanakan untuk meningkatkan penetrasi EBT pada sistem kelistrikan. Dengan smart grid, pelanggan dapat mengelola konsumsi listriknya melalui gadget, dan PLN dapat melakukan preventive maintenance melalui control system yang terintegrasi untuk menurunkan tingkat gangguan layanan kepada pelanggan,” pungkas Nicke Widyawati.