Surabaya, 30 Maret 2017 – PLN menggelar program peningkatan kompetensi bidang ketenagalistrikan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan melibatkan 30 guru dan 110 siswa yang berasal dari 3 provinsi di Indonesia.
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali menandatangani nota kesepahaman kerja sama tersebut bersama para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, pada hari ini di Surabaya, (30/3).
Melalui kesepakatan ini, PLN akan membantu sekolah dalam pengembangan kurikulum berbasis bisnis ketenagalistrikan, memberikan akses bagi siswa SMK untuk magang di PLN, memberikan dukungan pengembangan teaching factory dan infrastruktur, sertifikasi guru dan siswa, serta membantu penyerapan lulusan SMK sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan PLN.
Menurut Muhamad Ali, saat ini PLN tengah menggarap proyek listrik 35.000 MW yang membutuhkan tenaga kerja terampil yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dan pelatihan yang handal.
Melalui program ini nantinya siswa SMK dapat menjadi tenaga kerja yang siap terjun ke lapangan khususnya di bidang distribusi seperti tenaga pelayanan teknik (Yantek) dan Tenaga Inspeksi Pemanfaatan Tenaga Listrik (IPTL).
“SMK sebagai lembaga pendidikan formal harus membekali lulusannya dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri, sehingga dapat menjadi jawaban atas kebutuhan tenaga kerja terampil untuk mendukung Program Penyediaan Listrik 35.000,” jelas Muhamad Ali.
SMK yang terpilih menjadi pilot project dalam program ini adalah SMKN 26 Jakarta, SMKN 5 Jakarta, SMKN 2 Bogor dan SMK PGRI 3 Malang. Program peningkatan kompetensi ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tanggal 9 September 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan merupakan tindak lanjut dari kerjasama Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM dan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ketenagalistrikan.
Kontak :
Delima Johan
Deputi Manajer Hukum dan Humas
PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan Dan Pelatihan