Pangkalpinang, 16 Nopember 2016 – PLN mengoperasikan Gardu Induk (GI) Kelapa berkapasitas 30 MVA yang terletak di Desa Kelapa, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat. GI Kelapa tersebut terhubung dengan sistem kelistrikan Pangkalpinang melalui jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV (kilo Volt) Pangkalpinang-Koba.
Dengan beroperasinya GI Kalapa dapat memperkuat sistem kelistrikan di daerah Bangka Barat terutama di Kecamatan Kelapa, Kecamatan Jebus serta Kecamatan Muntok, Bangka Barat. “Terjadinya padam dan tegangan turun akan semakin diminimalisasi dengan beroperasinya GI Kelapa ini. Masyarakat akan mendapatkan kualitas dan kuantitas listrik yang membaik di Bangka Barat” ujar General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung saat acara pengoperasian GI Kalapa di Bangka Barat.
Sebelumnya pasokan utama sistem kelistrikan Bangka Barat dipasok dari Pangkalpinang hanya melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV yang tingginya tidak jauh beda dengan ranting pohon, sehingga rawan terhadap gangguan. Apabila terjadi ganguan pada SUTM tersebut maka akan mengakibatkan padam di hampir seluruh daerah Bangka Tengah.
Namun kini dengan beroperasinya SUTT 150 kV dan GI Kelapa yang terdiri atas 185 buah tower dan panjang 60 Km tersebut, kelebihan daya yang ada di Pangkalpinang dapat dievakuasi sehingga dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik dan meminimalisir adanya gangguan akibat pohon tumbang.
Di samping itu, dengan beroperasinya GI Kelapa tersebut daya mampu di Bangka Barat akan bertambah sekitar 20 MW dari sebelumnya 10 MW. Kapasitas ini cukup untuk menerangi sekitar 20.000 rumah tangga berdaya 1.300 VA (Volt Ampere) dan juga kapasitas tersebut bisa untuk memenuhi keinginan investor yang ingin berinvestasi di Bangka Barat. Rasio elektrifikasi di Bangka Barat sudah mencapai 91,1% dengan jumlah pelanggan PLN sebesar 46.642 per bulan September 2016.
“Dengan beroperasinya GI Kelapa diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bangka Barat dan sekitarnya. Berdasarkan data yang kami dapatkan, rencana investasi di sektor industri dan bisnis di kawasan Bangka Barat cukup banyak. Beberapa diantaranya unit metalurgi timah, kawasan penggemukan sapi dan pabrik tapioka” pungkasnya.
Sementara itu, GM PLN UIP Sumbagsel, Dadi Muhrino menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder atas dukungannya. “Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder mulai dari Kejaksaan, Kepolisian, TNI, Pemda, Camat, Lurah, serta seluruh masyarakat atas dukungan nyatanya sehingga proyek ini dapat terselesaikan. Kami berharap agar dengan beroperasinya GI ini masyarakat bisa merasakan perbedaan layanan kelistrikan dengan sebelumnya” ujarnya.
Saat ini PLN UIP Sumbangsel sedang membangun jaringan transmisi yang menghubungkan antara Pangkalpinang ke Koba yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan Desember 2016. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan SUTT 150 kV yang menghubungkan antara Kelapa dengan Muntok, Bangka Barat dan Koba, Bangka Tengah ke Toboali, Bangka Selatan yang diharapkan selesai dalam waktu 1,5 tahun. “Kami berharap dukungan seluruh elemen masyarakat agar pembangunan ini cepat terselesaikan. Masyarakat disini kami harap bisa menyampaikan ke masyarakat lainnya bahwa dengan pembangunan SUTT akan meningkatkan pelayanan ke masyarakat.”