Jatim Surplus Hingga 2000 MW, Pasokan Listrik Aman
Surabaya, 27 Maret 2016 – Sebagai salah satu kawasan industri yang terus berkembang, ketersediaaan energi listrik yang handal di Jawa Timur menjadi suatu keharusan untuk memberi jaminan kepada pelaku industri dan bisnis dalam mendukung keberlangsungan bisnis mereka. Untuk itulah PT PLN ( Persero) terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pasokan listrik di salah satu Provinsi terpadat penduduknya tersebut.
Saat ini ketersediaan listrik di jawa Timur mengalami surplus atau kelebihan daya pasok hingga 2600 MW, hal ini mengacu kepada daya mampu harian Jatim sebesar 8600 MW dengan beban puncak harian Jatim sebesar 6000 MW.
“Artinya, Jawa Timur mengalami surplus lebih dari 2000 MW, bila ada pembangkit bermasalah pasokan itu nantinya bisa menggantikan”. Ujar Manager Senior Public Relations, Agung Murdifi
Menurut Agung Murdifi, Sumber listrik di Jatim dipasok dari pembangkit listrik di sejumlah tempat diantaranya, Probolinggo,Tuban,Gresik, dan Pacitan.
Disamping itu, surplus listrik yang terjadi saat ini diharapkan bisa membuka peluang bagi industri.
“Jawa Timur diharapkan bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi di daerah lain, hal ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi para pelaku industri dan bisnis yang ingin berinvestasi di Jatim, karena ketersediaan pasokan listrik Jatim yang mencukupi bahkan mengalami surplus atau kelebihan pasokan daya”tambah Agung Murdifi
Tidak hanya bagi pelaku bisnis dan industri, ketersediaan energi listrik ini tentu juga diperuntukkan bagi pelanggan rumah tangga.
“Saat ini total pelanggan rumah tangga di Jatim mencapai 9.228.699 pelanggan, jumlah ini cukup besar, namun melihat kondisi kelistrikan Jatim saat ini, tentu kami optimis bisa memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, dan kami harapkan dengan pasokan listrik yang kami miliki bisa mememenuhi permintaan para pelanggan baru”. Imbuh Agung Murdifi
Agung Murdifi menambahkan peningkatan infrastruktur kelistrikan dan layanan listrik bagi setiap pelanggan adalah mutlak dilakukan, hal ini sesuai dengan cita-cita Pemerintah melalui Program 35.000 MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN.
Sejalan dengan program tersebut, PLN juga berhasil menyelesaikan pengerjaan gardu Induk (GI) Sambikerep berkapasitas 2x 60 MVA, GI Sidoarjo 1x 60 MVA dan up rating GI Bulu Kandang dari 30 MVA menjadi 60 MVA.
“Keberhasilan tersebut sekaligus menjawab tantangan untuk peningkatan infratruktur kelisrikan Tanah Air, khususnya wilayah Jatim. Tentunya pembangunan infratruktur kelistrikan Jatim, tidak hanya berhenti disana, kami saat ini juga tengah mempersiapkan sejumlah Gardu Induk,tower tranmisi dan pembangkit tambahan yang direncanankan akan segera masuk sistem kelistrikan pada tahun 2016 ini “tambah Agung Murdifi.
Sejumlah pembangkit yang tengah digarap saat ini dan direncanakan untuk segera masuk sistem Jawa Timur dan Bali yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Tanjung awar-awar unit II berkapasitas sebesar 350 MW, dengan target 30 juni 2016, PLTGU Grati Peaker kapasitas 450 MW yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017 dan PLTU Adipala 1×660 MW yang diproyeksikan akan selesai pada 31 Agustus 2016.
“Kami berharap agar semua pembangunan infratruktur kelistrikan yang tengah kami garap, bisa berjalan lancar guna meningkatkan pelayanan dan menjaga ketersediaan listrik bagi para pelanggan. Tentu saja PLN sangat memerlukan dukungan dari Pemerintah setempat dan masyarakat untuk keberlansungan pembangunan tersebut agar bisa selesai tepat waktu,” tutup Agung Murdifi.
Kontak :
Agung Murdifi
Manajer Senior Public Relations
Tlp. 021 7251234
Facs. 021 7227059
Email. agung.murdifi@pln.co.id