Pengembangan PLTP Mataloko Akan Digegas

Dalam rangka mengembangkan pemanfaatan energi baru terbarukan di Mataloko, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, PLN melakukan sosialisasi dihadapan pemerintah daerah kabupaten Ngada dan tokoh adat setempat untuk memaparkan pentingnya pengembangan PLTP Mataloko. Pengembangan PLTP Mataloko ini masuk kedalam Program 35 ribu MW yang menjadi prioritas Pemerintahan Jokowi- JK dalam bidang infrastruktur kelistrikan.

Sosialisasi yang bertajuk ” Eskpose Penugasan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Mataloko” ini digelar di kantor Bupati Ngada (24/02). Dalam kesempatan ini PLN memberikan sosialisasi terkait tugas dari pemerintah dalam hal ini Menteri ESDM kepada PLN untuk mengembangkan potensi pemanfaatan panas bumi di Mataloko.

Dalam kesempatan tersebut PLN memaparkan potensi panas bumi yang ada di Daerah sekitar sumur panas bumi yang telah di gali di Mataloko , menurut studi geosains yang telah dilakukan kementerian ESDM, di sekitar sumur eksisting PLTP Mataloko terdapat 60 MW cadangan terduga, hal inilah yang nantinya akan dikaji oleh PLN terkait cadangan terduga tersebut.

PLTP Mataloko sendiri saat ini telah berhasil masuk ke sistem Bajawa sejak 2010 dan memberikan pasokan listrik sebesar 1 x 2,5 MW. Dengan pemakaian sendiri yang digunakan untuk pengoperasian internal PLTP sebesar 300 kW.

Dengan SK menteri ESDM no 4824 K/30/MEM/2015 artinya PLN berkewajiban untuk mengembangkan PLTP Mataloko. Rencananya PLN akan mengembangkan PLTP Mataloko dengan penambahan kapasitas 2 x 10 MW dan menargetkan pengerjaan rampung serta masuk sistem kelistrikan bajawa pada tahun 2019 mendatang.

“PLN akan bergerak cepat untuk proses pengembangan PLTP Mataloko, hal ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi Bajawa dan sekitarnya, dengan tetap memperhatikan setiap detail pengerjaannya”. ujar General Manajer Wilayah NTT, Richard Safkaur di Bajawa, Ngada.

Rencana pengembangan PLTP Mataloko ini disambut antusias oleh Bupati Ngada, Martianus Sae, yang secara tegas berjanji untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk PLN dalam proses pengerjaan pengembangan PLTP Mataloko.

“Kami sangat senang sekali dengan rencana pengembangan PLTP Mataloko, kami pastikan akan membantu dan mendukung PLN dalam proyek pengembangan tersebut, karena harapan kami cuma satu yakni wilayah kami ini terang benderang” ungkap Martianus Sae.

Saat ini beban puncak di Ngada sebesar 5,5 MW pada malam hari yang disuplay dari PLTD Faobata dan PLTP Mataloko.

Selain itu PLN juga tengah membangun Gardu Induk transmisi 70 kV dari Labuan Bajo sampai Maumere, khusus untuk di daerah Ngada sendiri terdapat 50 tower transmisi yang sedang dikerjakan.

Jika seluruh pengerjaan transmisi dan Gardu Induk ini selesai maka pulau flores akan memiliki sistem interkoneksi 70 kV.

Kontak :
Agung Murdifi
Manajer Senior Public Relations PT PLN (Persero)
Telp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email : agung.murdifi@pln.co.id