Pembangkit 35.000 MW Pertama
Gorontalo, 15 Januari 2016 – Sejak dilakukan ground breaking pada 19 September 2015, hari Jum’at (15/01/2016) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo telah berhasil melalui uji coba tegangan untuk masuk ke dalam sistem kelistikan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo). Pembangunan proyek PLTG Gorontalo 4 x 25 Mega Watt (MW) relatif cepat, tak kurang dalam 4 bulan PT PLN (Persero) bersama PT Pembangunan Perumahan (PP) berhasil merampungkan seluruh pengerjaan.
Acara uji coba tegangan ini dihadiri langsung oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, PT PLN (Persero), Machnizon Masri dan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie beserta Jajarannya.
PLTG Gorontalo merupakan Pembangkit listrik pertama yang berhasil rampung dalam mega Proyek 35.000 MW.
“Progres pembangunan PLTG Gorontalo ini terbilang cukup cepat, kami telah berhasil memasang empat unit mesin pembangkit kapasitas 25 MW, dan hari ini kami juga telah menjalankan pengetesan panel dan trafo di Gardu Induk (GI) PLTG Gorontalo, dan semuanya berjalan dengan baik. Jika hasilnya stabil seperti ini saya optimis proses masuk sistem akan segera terealisasi dalam 24 jam ke depan,“ ujar Machnizon.
Untuk keseluruhan pemasangan empat unit pembangkit berkapasitas masing-masing 25 MW telah dilakukan, dimana dua diantaranya dipastikan telah berhasil melalui sejumlah uji coba, mulai dari uji coba tegangan, pengecekan kabel konduktor dan isolator, pengecekan panel hingga uji coba penyaluran tegangan masuk melalui Gardu Induk.
Untuk tahap pertama, dua unit masing-masing berkapasitas 25 MW telah berhasil melalui uji coba sistem dan tegangan. Dengan masuknya kedua unit ini, maka sistem kelistrikan Sulutgo akan bertambah 50 MW.
Secara bersamaan PLN juga telah berhasil merampungkan Gardu Induk (GI) PLTG Gorontalo, serta pembangunan enam Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLTG Gorontalo – GI Marisa berkapasitas 150 kilo Volt (kV) dengan panjang 1,4 kilo meter sirkit (kms).
Machnizon menambahkan, PLTG Gorontalo ini akan menjadi pembangkit pertama dalam rangkaian program pembangkit 35.000 MW yang ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan.
Sebanyak 700 pekerja terlibat dalam proses percepatan pembangunan PLTG yang terletak di desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo. Percepatan pembangunan PLTG ini untuk menjawab kebutuhan warga akan listrik yang semakin hari semakin tinggi.
Untuk saat ini, beban puncak di Sulutenggo pada siang hari mencapai 325 MW, sementara daya mampu pasok 320 MW. Khusus untuk Gorontalo, daya mampu hanya sekitar 50 MW sementara beban puncak mencapai 80 – 85 MW .
“Dengan masuknya sistem PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban akan kurangnya listrik di wilayah Sulutenggo, khusunya Gorontalo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi hingga 84,4 persen,” pungkas Machnizon.
Sementara itu, untuk tahap selanjutnya, yaitu dua unit mesin lainnya, akan segera masuk sistem kelistrikan Sulutgo akhir Februari mendatang.
Cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai wujud nyata keseriusan PLN untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35.000 MW yang menjadi program prioritas pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam bidang infrastruktur kelistrikan.
Senada dengan hal tersebut, Rusli mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas kerja sama yang apik dengan semua pihak serta kerja keras PLN, sehingga proyek PLTG Gorontalo bisa rampung dan diharap bisa masuk sistem. Dengan begitu, bisa menambah pasokan listrik masyarakat Gorontalo.
Kontak :
Agung Murdifi
Manajer Senior Public Relations
Tlp. 021 7251234
Facs. 021 7227059
Twitter. @agungmurdifi
Email. agung.murdifi@pln.co.id