TANJUNGPINANG – Memang seperti makan buah simalakama, usaha yang telah digesa oleh PLN area Tanjungpinang selama 2 bulan ini untuk mengakhiri defisit daya di Tanjungpinang akibat gangguan PLTU unit 2 seperti tidak ada artinya. Hal ini disebabkan karena siang tadi (3/5) pukul 11.30 WIB PLTU unit 1 yang selama ini menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Tanjungpinang tidak bisa beroperasi karena kembali mengalami gangguan gland seal.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh teknisi PLTU Galang Batang menyimpulkan bahwa PLTU unit 1 tidak bisa dioperasikan lagi dalam waktu 2 bulan kedepan karena gangguan tersebut. Dengan terganggunya PLTU unit 1 ini pada hari minggu (3/5) dan belum selesainya perbaikan PLTU unit 2 yang terganggu sejak tanggal 28 Februari 2015 lalu, maka PLTU Galang Batang sama sekali tidak bisa menyuplai daya ke sistem kelistrikan Tanjungpinang yang sebelum terjadinya gangguan dapat menyuplai daya total sekitar 21 MW.
“Lamanya waktu perbaikan gangguan PLTU unit 1 ini, disebabkan karena pekerjaan perbaikan tersebut sudah sama dengan pekerjaan Mayor Overhoul, karena penggantian gland seal yang bocor hanya bisa dilakukan dengan mengangkat poros turbin.” Ujar Harmen Sandri, selaku Asistant Manajer Pembangkitan.
Akibat kondisi ini maka daya mampu sistem Tanjungpinang menjadi 42 MW dengan beban puncak pelanggan umum sebesar 52 MW, maka defisit pelanggan umum adalah sekitar 10 MW. Dengan defisit daya yang terjadi, PLN Tanjungpinang terpaksa melakukan pemadaman bergilir. Dengan kejadian ini, untuk mengatasi krisis listrik di Tanjungpinang adalah dengan menggesa pekerjaan perbaikan PLTU unit 2 yang diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Juni 2015 dan penambahan PLTMG 3 x 3 MW di Dompak yang diperkirakan akan selesai pada akhir Juli 2015.
Dengan adanya pemadaman bergilir yang kembali terjadi, manajemen PLN Area Tanjungpinang memohon maaf kepada masyarakat Tanjungpinang atas terganggunya pelayanan kelistrikan dan memohon doa dari semua pihak agar pemadaman ini dapat segera diakhiri.