(Jakarta, 1 April 2015). PT PLN (Persero) menggelar konsultasi pasar untuk mengundang para pemasok dalam pengadaan pasokan gas LNG (Liquid Natural Gas) berikut infrastruktur pengelolaan gas yg akan dipasok ke pembangkit listrik berbahan bakar gas yang tersebar di Indonesia. Untuk tahap pertama, PLN membuka lelang untuk kebutuhan pembangkit gas baru yang berada di lokasi bagian tengah. Acara konsultasi pasar yang berlangsung pada Rabu (1/4) di PLN Kantor Pusat Jakarta ini dihadiri oleh 91 perusahaan yang kompeten dalam hal pasokan gas.
Acara yang bertajuk Market Consultation Procurement of Gas Supply (LNG) for Distributed Gas Power Plants in Central Region of Indonesia merupakan gelaran konsultasi pasar yang pertama kalinya diadakan di Indonesia.
Tujuan acara ini, PT PLN (Persero) ingin menjaring perusahaan yang berkompeten dan berminat mengikuti lelang LNG pada saatnya nanti. Lelang LNG akan dilakukan untuk pembangkit listrik tenaga gas baik tipe gas engine tipe gas turbine atau tipe diesel, yang tersebar di wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total kebutuhan gas sebesar 41 milion standard cubic feet per day (MMSCFD) dengan total kapasitas 450 mega watt (MW), pulau Sulawesi sebesar 94 MMSCFD dengan total kapasitas 1.520 MW dan Kalimantan sebesar 48 MMSFCD dengan total kapasitas 48 MW.
“Dalam RUPTL, proyek 35 ribu MW terdiri dari kira-kira 20 ribu MW pembangkit menggunakan batubara dan 13 ribu MW pembangkit menggunakan gas. Jadi gas menjadi salah satu faktor yang penting bagi PLN untuk mewujudkan program 35.000 MW”, ungkap Direktur PLN yang membidangi pengadaan dan energi primer, Amin Subekti.
Ada 32 New Distributed Gas Power Plants dengan total kapasitas 2.531 MW yang tersebar di Indonesia bagian tengah. 10 pembangkit (450 MW) berada di Nusa Tenggara, 14 pembangkit (1.520 MW) berada di Sulawesi, dan 8 pembangkit (561 MW) berada di Kalimantan. Ketiga puluh dua pembangkit yang membutuhkan pasokan gas sekitar 100-230 MMSCFD ini akan beroperasi seluruhnya pada 2018.
Jadual commercial operating date (COD) pada tahun 2015, satu unit pembangkit (power plant) dengan kapasitas sebesar 100 MW, COD tahun 2016 sebanyak 15 unit pembangkit sebesar 695 MW, COD tahun 2017 sebanyak 11 unit pembangkit sebesar 1.246 MW dan COD tahun 2018 sebanyak 5 unit pembangkit sebesar 490 MW.
PLN akan membangun sekitar 11.000 MW PLTG, separuhnya akan menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan separuhnya lagi pembangkit baru. “Untuk pembangkit yang menggunakan gas terbagi menjadi 2, yaitu untuk menggantikan pembangkit diesel dan sebagian lagi adalah pembangkit baru. PLN sangat serius dalam mengembangkan pembangkit gas ini”, tambah Amin Subekti.
Kontak:
Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id