Siaran Pers : Coffee Morning RUPTL PT PLN (Persero) 2013 – 2014

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR:   17/SJI/2014

Tanggal: 21 Maret 2014

COFFEE MORNING

RUPTL PT PLN (PERSERO) 2013 – 2022

 

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada hari ini Jumat, tanggal 21 Maret 2014 mengadakan acara Coffee Morning dengan tema Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2013 – 2022.

 

Sesuai amanat Pasal 14 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 4092 K/21/MEM/2013 tanggal 31 Desember 2013 perihal Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013 s.d. 2022.

 

Secara umum perencanaan penyediaan tenaga listrik dalam RUPTL ini telah mempertimbangkan perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2008 – 2027 dan Draft RUKN 2012 – 2031.

 

Pada periode 2013 – 2022 kebutuhan listrik sistem Jawa Bali diperkirakan akan meningkat dari 144 TWh pada tahun 2013 menjadi 275 TWh pada tahun 2022, atau tumbuh rata-rata 7,6% per tahun. Untuk Indonesia Timur pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 18,5 TWh menjadi 46 TWh atau tumbuh rata-rata 11,2% per tahun. Wilayah Sumatera tumbuh dari 26,5 TWh pada tahun 2013 menjadi 65,7 TWh pada tahun 2022 atau tumbuh rata-rata 10,6% per tahun.

 

Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun mendatang (periode 2013 – 2022) untuk seluruh Indonesia adalah 59,5 GW atau rata-rata bertambah 6 GW per tahun. PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 38 GW atau 63,8%, sementara PLTGU gas dengan kapasitas 5 GW atau 8,4% dan PLTG/MG sebesar 3,7 GW atau 6,2%. Untuk energi terbarukan, yang terbesar adalah PLTA sebesar 6,5 GW atau 11,0% dari kapasitas total, disusul oleh panas bumi sebesar 6,0 GW atau 10,2%. Sedangkan pembangkit lain sebesar 0,3 GW atau 0,5% berupa pembangkit termal modular, PLTS, PLTB dan lainnya.

 

Pada periode 2013 – 2022 pengembangan sistem penyaluran berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Sumatera. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Disamping itu juga sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan. Rencana pengembangan sistem penyaluran di Indonesia hingga tahun 2022 diproyeksikan sebesar 132.799 MVA untuk pengembangan gardu induk serta 57.132 kms pengembangan jaringan transmisi

Komposisi produksi listrik per jenis energi primer Indonesia diproyeksikan pada tahun 2022 akan menjadi 65,6% batubara, 16,6% gas alam (termasuk LNG), 11% panas bumi, 5,1% tenaga air, 1,7% minyak dan bahan bakar lainnya. Konsumsi BBM di tahun 2013 yang mencapai 12,5%, direncanakan turun menjadi 11,5% pada 2014 serta menjadi 1,7% pada 2022.

 

Rencana pengembangan infrastruktur penyediaan tenaga listrik yang ada dalam RUPTL PT PLN (Persero) 2013 – 2022 sudah sejalan dengan program Pemerintah dan selanjutnya RUPTL ini akan digunakan sebagai pedoman oleh PT PLN (Persero) dalam menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik jangka panjang.

 

 

                                                                       Kepala Pusat Komunikasi Publik

 

                                                                                 Saleh Abdurrahman

 

sumber : //www.djk.esdm.go.id/modules.php?_act=detail&sub=news_media&news_id=3718