Hari Listrik Nasional ke-68 : Menerangi Negeri Dengan Kemandirian Produk Bangsa

(Jakarta, 27 Oktober 2013) Tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Listrik Nasional (HLN).  Menilik sejarahnya, ketenagalistrikan di Indonesia telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, namun tonggak penetapan hari listrik nasional adalah 27 Oktober 1945 sesuai dengan dibentuknya Djawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Pembentukan jawatan yang menangani listrik nasional itu sesuai dengan Penetapan Pemerintah No.1 tahun 1945 tanggal 27 Oktober 1945. Hari listrik bukan hanya milik PLN namun milik seluruh masyarakat kelistrikan Indonesia termasuk para pelanggan listrik.
Di peringatan HLN ke 68 pada 27 Oktober 2013, PLN terus memacu tekad untuk berkarya, berinovasi dan menciptakan keunggulan terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara. Di usia yang sudah cukup tua, berbagai prestasi telah dicapai dan bermacam tantangan telah dilalui oleh PLN.
Sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik terbesar, tantangan besar PLN adalah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang rata-rata pertumbuhan 7 – 8 persen per tahun. Dibutuhkan dana investasi Rp 60 hingga Rp 70 triliun yang dibelanjakan PLN tiap tahunnya untuk membangun Infrastruktur kelistrikan demi memenuhi pertumbuhan listrik tersebut.
Keterlibatan PLN dalam meningkatkan ekonomi bangsa dan memajukan produksi dalam negeri semakin dipertegas dengan komitmen PLN untuk memakai material hasil produksi dalam negeri pada pembangunan infrastruktur kelistrikan. Tekad PLN memacu penggunaan barang dan jasa dalam negeri makin menggelora. Sedikitnya ada 18 lokasi PLTU “Merah Putih” dengan total kapasitas 350 MW akan dibangun PLN dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Ke-18 proyek PLTU skala kecil yang tersebar di luar Jawa-Bali tersebut merupakan proyek PLTU Merah Putih. Karena, selain dikerjakan putra putri terbaik bangsa Indonesia, juga material utama yang digunakan untuk membangun PLTU ini nyaris semuanya memanfaatkan produk-produk lokal. Saat ini, material utama seperti boiler, generator, dan turbin untuk PLTU skala kecil sudah dapat diproduksi di dalam negeri.
Satu kondisi yang mendorong penggunaan produk lokal adalah kenyataan bahwa PLN membiayai pengeluaran investasi (capex) yang sangat besar setiap tahun. Realisasi capex PLN tahun 2012 saja mencapai Rp 50 triliun. Dari angka pengeluaran itu, hanya sebagian kecil yang dinikmati di dalam negeri. Sebagian besar belanja PLN selama ini mengalir ke luar negeri. Peralatan-peralatan kelistrikan selama ini didominasi produk impor. Bila dana sebesar itu bergulir di dalam negeri akan menciptakan “efek domino” yang sangat besar terhadap kemajuan perekonomian dalam negeri.
Semangat “Menerangi Negeri Dengan Kemandirian Produk Bangsa” inilah yang melandasi kemeriahan perayaan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-68 tahun 2013. Puncak perayaan HLN tahun ini diadakan di PLN Distribusi Jakarta & Tangerang pada 27 Oktober 2013, dengan melaksanaan jalan sehat dan kumpul bersama karyawan dengan direksi PLN. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri ESDNM dan Dirjen Kelistrikan dan para pengurus Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI).
CP :
Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN
Tlp. 021-7251234
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id