Dukung Pertumbuhan Ekonomi, PLN Pasok Listrik Ke Pabrik Pengolahan Nikel Di Sulawesi Selatan

(Jakarta, 22/8) PT PLN (Persero) akan memasok listrik sebesar 156 Mega Volt Ampere (MVA) untuk pabrik pengolahan nikel milik PT Macrolink Nickel Development (MND) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Perjanjian kerja sama (PKS) tentang penyaluran tenaga listrik tersebut ditandatangani oleh Direktur Niaga, Manajemen Resiko dan Kepatuhan ( DIRNRK) PLN Moch. Harry Jaya Pahlawan, Direktur Operasi Indonesia Timur ( DIROPIT) PLN Vickner Sinaga dan Direktur MND Xu Bin pada hari Kamis 22 Agustus 2013 di Bantaeng Sulawesi Selatan.

Turut menyaksikan penandatanganan tersebut adalah Wakil Bupati Bantaeng Muh. Yasin yang mewakili Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.

MND adalah perusahaan swasta Indonesia yang didirikan oleh perusahaan swasta dari China yaitu Macro-Link International Mining Limited.

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatangananan nota kesepahaman antara kedua belah pihak April lalu. Pasokan listrik PLN ke pabrik nikel milik MND akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama sebesar 78 MVA dipasok mulai Januari 2016 sampai Desember 2017 dan tahap kedua pasokan akan ditingkatkan menjadi 156 MVA mulai Januari 2018 dan seterusnya. Hal ini sesuai dengan kesiapan pabrik nikel yang didirikan oleh MND tersebut.

Pabrik pengolahan nikel milik MND ini akan dilayani PLN dengan layanan khusus (premium) sehingga dapat menjamin kualitas keandalan pasokan yang lebih baik. Harga jual tenaga listrik yang disalurkan sesuai kesepakatan para pihak adalah harga jual untuk tarif layanan premium platinum sebesar Rp 922/kWh (kilo Watt hour).

Sebelumnya, mengingat sifat beban smelter yang sangat spesifik, maka PLN telah melakukan kajian menyeluruh terkait dengan pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan, dampak pemakaian beban terhadap keandalan atau kualitas sistem kelistrikan di Sulawesi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pasokan listrik di sistem Sulawesi Selatan sangat cukup untuk memasok pabrik pengolahan biji nikel dan tidak ada dampak signifikan terhadap mutu dan keandalan sistem kelistrikan.

DIRNRK PLN Moch. Harry Jaya Pahlawan menyatakan, pengikatan perjanjian ini merupakan langkah penting dan merupakan komitmen PLN untuk mendukung kebijakan pemerintah bahwa mineral tidak boleh lagi diekspor dalam bentuk mentah. “PLN mengontak beberapa produsen mineral yang menawarkan fasilitas smelter di Indonesia. Kebanyakan persoalannya adalah persoalan listrik, karena PLN berbisnis di bidang listrik maka PLN harus menyambut kebijakan pemerintah tersebut dengan menyediakan listrik yang cukup besar,” jelas Harry.

Kesepakatan kerjasama ini memperlihatkan kepercayaan para pelaku bisnis dan industri serta kalangan investor pada kemampuan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan tingkat mutu layanan yang lebih tinggi dari standar PLN saat ini.

Komitmen PLN untuk memasok listrik bagi pabrik pengolahan nikel ini juga menunjukkan bahwa PLN proaktif menyiapkan tenaga listrik dengan kapasitas besar dan kualitas tinggi bagi industri yang mengolah dan memurnikan hasil penambangan di dalam negeri, sesuai dengan tuntutan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Pada kesempatan itu Hary Jaya Pahlawan juga menyampaikan pesan Direktur Utama PLN Nur Pamuji yang meminta agar jajaran PLN dapatt memenu komitmen kerja sama ini secara tepat waktu. “Keberhasilan proyek ini nantinya akan menjadi acuan untuk project berikutnyan” kata Dirut.

Dirut juga mengapresiasi langkah pemerintah kabupaten Bantaeng yang begitu proaktif dalam memberi kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di wilayahnya. Dirut berharap pemda juga mendukung PLN dalam membangun jaringan infrastruktur kelistrikan.

PLN Willayah Sulselrabar sebagai pintu gerbang kawasan Timur Indonesia terus menggenjot pembangunan di Sektor Ketenagalistrikan. Hingga kini total dayya terpasang pembangkit di sistem Sulselrabar sebesar 1278,4 MW dengan daya mampu sebesar 1272,5 MW, dan beban puncak mencapai 833 MW, sehingga cadangan daya sebesar 438,5 MW.

Pada kesempatan itu, Direktur Macrolink Nickel Development Fernando Wang Feng Tao mengatakan pihaknya sangat senang dan bangga bisa berinvestasi di Indonesia. “Kami mendapat dukungan dan sambutan yang sangat baik dari jajaran pemerintah pusat dan daerah. Kami senang bisa ikut berkontribusi dan pembangunann” katanya.

Dia menjelaskan, di China, Macrolink masuk dalam 500 perusahaan terbesar di China yang bergerak di bidang pertambangan dan juga properti.

Pembangunan smelter ini, merupakan investasi Macrolink pertama di Indonesia.
Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama kapasitas produksi 100 ribu ton dan tahap kedua 100 ribu ton, dengan investasi masing-masing US$ 100 juta, dengan bahan baku dari Sulawesi Tenggara. Selanjutnya produk olahannya akan diekspor selain ke China juga negara lain yang membutuhkan. Adapun jumlah tenaga kerja lokal yang akan terserap sebanyak 300 orang .

Wakil Bupati Bantaeng Muh. Yasin mengatakan, pihaknya regulasi di bidang pertambangan yang dikeluarkan pemerintah pusat mengenai pembangunan smelter menjadi anugerah tersendiri bagi pemerintah daerah.

“Setelah industri smelter ini masuk, kami harapkan diikuti oleh industri lain,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi kesiapan PLN dalam menyediakan pasokan energi listrik yang menjadi kebutuhan utama.

Investasi di bidang pengolahan nikel ini berpotensi memberikan nilai tambah bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dan daerah setempat :

• Peningkatan nilai tambah bahan mentah ferro-nikel
• Penambahan nilai pada sektor pajak dibandingkan ekspor bahan mentah,
• Menyerap tenaga kerja hingga 1.500 orang,
• Produksi penambangan yang lebih terkendali,
• Memacu industri hilir karena ketersediaan bahan baku dalam negeri,
• Mengurangi kerusakan lingkungan karena mineral yang tidak dimanfaatkan dapat dikembalikan,
• Memberikan efek berantai yang positif di sektor perekonomian dengan adanya pemasok dan industri-industri ikutannya dan pastinya meningkatkan lapangan kerja,
• Pemerataan perekonomian tidak hanyak di pusat tapi juga di daerah

Kontak :

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Fac. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id