Gandeng Transgasindo, PLN Amankan Pasokan Gas

(Jakarta, 15/03) Untuk menekan pemakaian bahan bakar minyak di Sumatera Bagian Utara, PLN bertekad akan memaksimalkan pemanfaatan gas untuk beberapa pusat listriknya. Salah satunya, untuk pusat listrik di Duri, Riau, PLN memanfaatkan gas dari Joint Operation Body (JOB) Jambi Merang dengan mengalirkannya melalui pipa milik PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo).

Setidaknya, gas sebesar 35 mmscfd akan mengalir melalui pipa milik Transgasindo sepanjang 230 KM dari JOB Jambi Merang ke pusat listrik Duri. Hal ini tercermin dalam Penandatanganan Gas Transportation Agreement (GTA) antara Direktur Utama PLN Nur Pamudji, dengan Presiden Direktur Transgasindo, Arsyad Rangkuti, dan Director of Bussines Development Transgasindo, Arief Transaindra Kushermawan, Jum’at (15/3) di PLN Pusat.

Menurut Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, kebutuhan listrik di Sumatera Bagian Utara akan tertolong dengan adanya pasokan gas dari Jambi Merang melalui pipa Transgasindo ini. Karena menurutnya, pasokan listrik untuk Sumatera Bagian Utara cukup pas-pasan tidak semelimpah pasokan listrik di Sumatera Bagian Selatan, terlebih di Medan.

“Di Medan ada permintaan pasokan listrik cukup besar yang belum terlayani. Untuk itu, kami ingin membangun pembangkit sedekat mungkin dengan Medan seperti di daerah Duri. Nantinya, pasokan listrik dari Duri akan dialirkan melalui transmisi ke Medan dan sekitarnya. Walaupun pembangkit listrik dibangun di Duri, pasokan listriknya tidak hanya untuk Riau saja tapi akan dialirkan ke sisi Sumatera Bagian Utara lainnya,” kata Nur.

Pasokan gas untuk Pusat Listrik Duri yang hanya 35 mmscfd ini, lanjut Nur, akan dioptimalkan sebaik mungkin oleh PLN. Nantinya, di Duri akan dibangun storage gas berupa Compression Natural Gas (CNG). Sehingga seperti CNG di Palembang, gas yang hanya 3 mmscfd secara continues akan disimpan dalam storage gas CNG, dan akan digunakan ketika beban puncak saja untuk membangkitkan pusat listrik kapasitas 50 MW. Padahal, gas sebesar 3 mmscfd itu biasanya hanya mampu membangkitkan 12 MW saja.

Menurut Kepala Divisi Gas dan BBM PLN, Suryadi Mardjoeki, mengatakan PLN akan membayar 4,7 cent/mmscfd untuk pengaliran gas melalui pipa Transgasindo ini. Gas yang dialirkan sebesar 35 mmscfd ini akan digunakan untuk pusat listrik kapasitas 20 MW. Ke depan, kata Suryadi, PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) kapasitas 110 MW. Selain itu, akan dibangun juga CNG untuk memampatkan gas sebesar 4 mmscfd di Pusat Listrik Duri. “Dengan adanya CNG ini, PLN akan menghilangkan pemakaian BBM pada waktu beban puncak,” ucap Suryadi.

Sementara itu, Presiden Direktur Transgasindo, Arsyad Rangkut, mengatakan selain ke Duri, PLN bisa memanfaatkan infrastruktur pipa gas miliknya untuk pasokan ke daerah lainnya. Sebelumnya, Transgasindo ini telah berhasil menyalurkan gas untuk Pusat Listrik di Payo Selincah sebesar 25 mmscfd dan Pusat Listrik Rengat sebesar 4 mmscfd. “Secara tidak langsung, kami telah mengalirkan gas sejak 2005 untuk  daerah Batam melalui GTA kami dengan PGN. Jika diperlukan, kami juga siap menyalurkan gas dari Natuna ke Batam,” ucapnya.*)

 

Kontak:

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id