PLN Targetkan Penggunaan BBM Turun menjadi 17,7 Persen Di Tahun 2012

(Jakarta 27/12/2011) PLN menargetkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit sebesar 7,49 juta kilo liter pada tahun 2012 atau turun sekitar 30% dibanding estimasi konsumsi BBM 2011. Target fuel mix (BBM) 2012 sebesar 17,73%, turun cukup drastis dibanding angka fuel mix BBM tahun 2011 yang sampai akhir tahun diperkirakan sebesar 27,40 %. Target fuel mix yang ketat ini untuk mendukung target pencapaian biaya pokok produksi (BPP) 2012 sebesar Rp 1.166/kWh. Target BPP 2012 turun sebesar 13,2% dibanding estimasi realisasi BPP tahun 2011. Demikian antara lain pokok-pokok target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012 PLN yang disahkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN hari ini di Kantor Kementrian BUMN.

Sedangkan target volume penggunaan batubara 2012 adalah 39,60 juta ton atau naik 34% dibanding estimasi realisasi 2011, volume penggunaan gas 356,36 Trillion Bristish Thermal Unit (TBTU) atau naik 25% dibanding estimasi realisasi 2011. Salah satu program prioritas PLN 2012 adalah menurunkan BPP dengan fokus memaksimalkan produksi listrik non BBM. Kenaikan konsumsi batubara 2012 karena akan masuknya beberapa proyek PLTU yang merupakan bagian dari proyek 10.000 MW tahap 1. Sedangkan kenaikan konsumsi gas karena proyek Floating Storage Regasification Unit (FSRU) akan selesai April 2012.

Target penjualan 2012 adalah 172,17 Tera Watt hour (TWh) atau pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 9,78% selama 2012. Sedangkan target susut 2012 sebesar 9,30% atau turun sekitar 0,06% dibanding estimasi realisasi 2011.

Belanja investasi (capital expenditure) PLN 2012 dialokasikan sebesar Rp 69,123 Triliun yang terdiri dari Anggaran PLN (APLN) sebesar Rp 33,648 Triliun, APBN sebesar Rp 8,902 Triliun, Subsidiary Loan Agreement (SLA) Rp 9,834 Triliun dan pinjaman bank Rp 16,739 Triliun. APLN dialokasikan untuk pembangunan pembangkit dan evakuasi Fast Track Program (FTP) tahap 1 dan penguatan sistem kelistrikan di kota-kota besar. APBN dialokasikan untuk pengembangan listrik pedesaan, energi terbarukan dan transmisi. Sedangkan belanja operasional (operational expenditure) PLN 2012 dialokasikan sebesar Rp 191,2 Triliun untuk belanja bahan bakar dan pelumas, pembelian tenaga listrik dan sewa pembangkit, pemeliharaan, kepegawaian, penyusutan dan administrasi.

Dalam RKAP 2012 juga disebutkan beberapa program prioritas 2012 yaitu menjaga kecukupan pasokan listrik (mempertahankan bebas padam bergilir), meningkatkan penyambungan pelanggan prabayar dan penguatan sistem distribusi, menurunkan BPP dengan fokus memaksimalkan produksi listrik non BBM, melaksanakan investasi untuk menekan BPP dan meningkatkan Konsolidasi proses bisnis untuk integritas pelayanan dan efisiensi

Pada tahun 2012 PLN menargetkan menyambung 2.540.000 pelanggan baru. Hal ini untuk mencapai target angka ratio electrifikasi (RE) minimal 60% per propinsi dan target RE nasional sebesar 75%.

 

 

Kontak :

______________________________
Bambang Dwiyanto
Manajer Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id