Konten PLN Mobile No. 137.PLN-MOBILE/STH.00.01/IX/2022
Bantuan perahu listrik diharapkan dapat membantu pelestarian lingkungan serta dukung pertumbuhan ekonomi komunitas Nelayan Danau Tondano
Manado, 29 September 2022 – PT PLN (Persero) menghadirkan electrifying lifestyle di perairan danau Tondano dalam rangka pelestarian lingkungan serta meningkatkan perekonomian para nelayan Tongkeina.
Program pendampingan masuk dalam Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PLN Peduli membantu Komunitas Nelayan di Tondano, Sulawesi Utara.
Program penyerahan bantuan tersebut juga merupakan bagian dari strategi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Creating Share Value (CSV) yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sekaligus memberikan nilai baik bagi masyarakat maupun bagi perusahaan.
“Bantuan ini menjadi peluang baik karena perahu listrik ini sangat ramah lingkungan, para nelayan dapat meningkatkan penghasilan dari ikan hasil tangkapan di danau ini dengan tetap menjaga ekosistem sekitar,” ujar David.
David mengapresiasi pelaksanaan program TJSL PLN yang tak hanya sekadar menyalurkan bantuan tetapi juga turut memberikan perhatian dalam pelestarian lingkungan dengan menggunakan energi bersih bagi komunitas nelayan melakukan pekerjaan sehari-hari.
“Terima kasih PLN, manfaat yang terasa nyata karena kini para nelayan dapat menyisir wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau dengan menggunakan perahu listrik yang tidak menimbulkan polusi,” tambah David.
Danau Tondano merupakan danau terbesar di Sulawesi Utara yang terkenal dengan pemandangan indahnya serta memiliki keunggulan lewat wisata kuliner yang mudah ditemui di restoran sekitar tepian danau sudah menjadi sumber penghidupan banyak orang, mulai dari nelayan hingga tentunya PLN sendiri. Di mana terdapat tiga pembangkit energi terbarukan PLN yang menggantungkan suplai listriknya dari debit air danau Tondano.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, Leo Basuki mengungkapkan, penyerahan bantuan perahu listrik ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, yang tidak hanya kendaraan darat tetapi juga bisa dilakukan di wilayah perairan.
Melalui program TJSL, PLN memberikan bantuan satu buah perahu listrik berukuran tujuh meter dengan mesin listrik bertenaga lima belas horse power.
“Perahu listrik ini menjadi sinergi serta inovasi yang ada dan berkembang menjadi bagian dari peluang elektrifikasi yang saat ini sedang gencar dikampanyekan PLN. Kali ini PLN kembali hadir untuk masyarakat melalui bantuan perahu ramah lingkungan yang telah sukses juga direalisasikan pada beberapa program di daerah Likupang, perahu ini dapat digunakan nelayan untuk mencari ikan nike yang terkenal dengan kelezatannya” ucap Basuki.
Berbicara potensi wisata kuliner Danau Tondano salah satu yang menjadi khas ialah ikan nike. Termasuk ke dalam ikan endemik yang hanya ada di Sulawesi Utara dan secara khusus dapat ditemui di danau Tondano, ikan nike populer diolah menjadi perkedel nike yang memiliki kandungan gizi dengan rasa yang lezat.
TJSL PLN Peduli bantuan perahu listrik ini dapat mendukung upaya nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan ikan nike selain itu juga PLN berkomitmen membangun TJSL dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal ini PLN turut memberikan perhatian khusus pada upaya pengendalian eceng gondok di danau Tondano.
Tak hanya kendaraannya, PLN juga telah mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem perahu. Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) telah dibangun di lokasi Danau Tondano, sehingga memudahkan dalam mengisi energi baterai untuk perahu tersebut.
“PLN Peduli tidak hanya pada perahu listriknya saja, tersedia juga Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sebagai sumber energi untuk mengisi kembali daya motor listrik dari perahu listrik ini. Sehingga paket lengkap peduli upaya pengendalian eceng gondok pun tercipta dengan harapan debit air danau Tondano dapat terus terjaga dan ekosistem pun dapat terus berkembang dalam menunjang perokonomian masyarakat pesisir,” pungkas Basuki.