Konten PLN Mobile No. 105.PLN-MOBILE/STH.00.01/VIII/2022
Jakarta, 1 Agustus 2022 – PT PLN (Persero) melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mengajak seluruh masyarakat untuk bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang ramah lingkungan. Salah satunya, melalui pengelolaan sampah rumah tangga menjadi barang ekonomis.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya melalui program PLN Peduli mengajak masyarakat di Rawamangun untuk bisa mengelola sampah rumah tangganya. Selain bisa menjadikan lingkungan lebih bersih, mengelola sampah rumah tangga bisa menjadi ceruk ekonomi baru.
“Melalui program PLN Peduli kami senantiasa mendukung program yang berbasis lingkungan, terutama dalam momentum kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun ini kami mendukung pemerintah dalam upaya bersama negara-negara G20 untuk melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan,” ujar Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Kemas Abdul Gaffur.
PLN melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar untuk bisa memilah sampah organik dan anorganik. Kemas menilai, dengan pemilahan sampah ini masyarakat juga berkontribusi yang sangat signifikan terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Ketua RW sekaligus Ketua Bank Sampah Selusin, Muhtar menjelaskan warga RW 12, Kelurahan Rawamangun mengolah sampah non-organik mulai dari sampah botol plastik, plastik kresek, besi, kertas koran, dan kardus untuk dijadikan art and craft.
Sedangkan untuk sampah organik dikumpulkan setiap hari oleh warga yang terdiri dari sisa makanan dari rumah tangga, warung, dan sampah organik lainnya. Sampah organik diolah menggunakan komposter di bank sampah dan sebagian sisa makanan diolah di rumah maggot. Hasil panen magot digunakan untuk pakan lele sebagai bagian ketahanan pangan.
Sampah anorganik yang dikumpulkan warga mencapai 150 kg per bulan. Sedangkan sampah organik mencapai 350 kg.
“Kami ucapkan terima kasih berkat bantuan dari PLN Peduli kami bisa mengembangkan program Swakelola Sampah Selusin ini dan menambah program untuk komposter rumahan agar warga dapat membuat komposter secara mandiri di 16 RT untuk warga kami yang sustain memilah sampah sampai saat ini,” ujar Muhtar.