Tingkatkan Infrastruktur Kelistrikan Jakarta, PLN Tandatangani Kesepakatan Dengan Pemprov DKI

(Jakarta, 15 Maret 2016 ) Untuk meningkatkan kualitas pelayanan listrik bagi masyarakat, PT PLN (Persero ) dan Pemerintah DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman kerjasama penyediaan infrastruktur kelistrikan.

Hari ini bertempat di Gedung balaikota, Jakarta. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Nota kesepahaman ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan listrik warga Jakarta yang semakin hari semakin tinggi. Saat ini dalam kurva beban harian setidaknya dibutuhkan kurang lebih 6500 Mega Watt (MW) pada malam hari dan sekitar 7300 MW pada siang hari.

“Kami optimis bahwa kerjasama yang dibangun ini adalah respon kedua belah pihak demi meningkatkan infrastruktur kelistrikan di Ibu Kota, terlebih kebutuhan listrik Jakarta saat ini sangat tinggi, sehingga membutuhkan sistem kelistrikan yang handal” Ujar Sofyan Basir.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil Ahok juga menyambut baik kerjasama antara kedua belah pihak dan berharap kerjasama ini juga akan membuat Jakarta semakin terang benderang, dalam kesempatan ini Ahok juga menyampaikan rasa terimakasihnya karena tahun ini semua pompa berfungsi dengan baik.

“Kami ucapkan terimakasih untuk PLN, karena tahun ini pompa aman dan tidak ada yang mati, dan kami berharap lampu jalan nantinya bisa diganti dengan lampu LED yang menggunakan smart light sehingga semuanya terang,” tutur Ahok.

Dalam Nota kesepakatan ini juga dibahas terkait dengan penggunaan smart light sistem untuk lampu jalan di Jakarta yang artinya penggunaan lampu bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk saat ini pelayanan energi listrik di Jakarta dipikul oleh 11 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi atau GITET, dengan tegangan 500 kilo Volt (kV) dan kapasitas trafo interbus 500 Mega Volt Ampere (MVA).

Dengan beban yang sangat tinggi, trafo IBT diantara GITET harus menanggung beban harian diatas 80 % dari kapasitas normal, bahkan ada yang lebih dari 90% atau overload.

Artinya agar kelistrikan Jakarta dan sekitarnya tetap berjalan dengan baik, maka dibutuhkan penambahan kapasitas trafo, atau penambahan jalur transmisi dan gardu induk baru agar pembagian energi dapat dipisahkan sesuai kebutuhan area dan wilayah. Karena itu sangatlah mendesak adanya penambahan kapasitas dan GITET baru, serta menambah dan mengganti jaringan baru.

Rencananya PLN akan menambah kapasitas dengan membangun GITET baru di lima lokasi dengan IBT 500 kV ke 150 kV yang berkapasitas minimal 500 MVA, dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2018-2019.

Secara pararel PLN juga akan membangun jaringan transmisi dan underground cable yang baru, termasuk penggantian konduktor dengan teknologi baru yang dapat meningkatkan kemampuan hantar arus daya listrik melalui program Up-rating.

Dengan aliran jaringan SUTET 500 kV mulai dari GITET Kembangan ke GITET Duri Kosambi, dilanjutkan ke PLTGU Muara tawar yang panjangnya sekitar 48,8 km atau sekitar 169 tapak tower.

Dari total 169 tapak tower yang akan dibangun terdapat 108 tower lama akan di up-rating menjadi tower 500 kV yang dikombinasikan dengan konduktor tegangan 150 kV dalam satu tower, tapak tower lama sudah menjadi milik PLN sehingga tidak membutuhkan pembebasan tanah.

Tower 150 kV lama dengan tinggi 35 meter diatas permukaan tanah akan diganti dengan tower baru dengan tegangan 500kv , atau kombinasi tower 150 kV dengan 500 kv dengan ketinggian 70 m diatas permukaan tanah.

Sementara itu untuk pembangunan sekitar 61 tapak tower yang baru, dibutuhkan lokasi baru. Dimana Jaringan transmisi ini akan melalui kawasan perumahan penduduk , industri dan kawasan lain sepanjang jalur GITET Kembangan-Duri Kosambi-Muara Karang-Priok hingga Muara Tawar.

“Kami berterimakasih dengan adanya kerjasama ini. Kami melihat ini sebagai bentuk upaya yang dilakukan Pemerintah daerah untuk mendukung PLN melalui pemanfaatan aset Pemerintah Daerah, sebagai lokasi pembangunan fasilitas ketenagalistrikan. Hal tersebut juga sesuai dengan program Pemerintah untuk membangun 35.000 MW , dan 46.000 sirkit jaringan tranmisi” ungkap Sofyan Basir.

Sofyan menambahkan untuk keberhasilan program penambahan jaringan listrik ini dibutuhkan 58 gardu induk baru, dimana 48 diantaranya akan adibangun pada lahan yang sudah dimiliki oleh PLN sementara 10 lainnya adalah dengan membuka lahan baru.

“Kami menyadari bantuan perizinan yang cepat dan dukungan terkait masalah sosial yang akan kami hadapi sangat membutuhkan campur tangan Pemerintah Daerah” lanjut Sofyan Basir

Untuk itu dibutuh kerjasama dan kerelaan dari seluruh lapisan komponen masyarakat, para pengusaha, tokoh masyarakat, pemuka agama, kementerian, BUMN dan Pemerintah pusat maupun daerah untuk kelancaran pembangunan jalur transmisi baru serta penggantian jaringan transmisi lama.

Guna memenuhi kebutuhan listrik jaringan dan sekitarnya, termasuk untuk perkantoran dan kebutuhan industri yang diharapkan dapat mendorong dan mendukung perekonomian bangsa.

Kontak :
Agung Murdifi
Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7251234
Facs. 021 7227059
Email. agung.murdifi@pln.co.id