112 Pelanggan Nikmati Layanan Prioritas PLN Babel

Pangkalpinang – 112 pelanggan menjadi pelanggan prioritas PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung. Hal ini ditandai dengan disambungnya kantor Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung dengan layanan premium silver daya 865 kVA (kilo Volt Ampere), yang mana juga merupakan penyalaan listrik layanan prioritas segmen pemerintah pertama dan terbesar di Bangka Belitung.

Sebanyak 96 pelanggan disambung pada tahun 2017 dan 16 pelanggan di tahun ini. Hingga Maret, secara keseluruhan PLN menyambung 112 pelanggan layanan prioritas dengan total daya sebesar 47,3 juta VA. Masih ada 60 calon pelanggan lagi dengan total daya 41,9 juta VA yang tertarik dan berpotensi mendapatkan layanan prioritas PLN tahun ini.

Peningkatan jumlah pelanggan prioritas terjadi karena proses pasang baru dan penambahan daya. Beberapa pelanggaan yang memilih layanan prioritas dengan melakukan tambah daya lantaran tergiur dengan pelayanan khusus yang ditawarkan, antara lain faktor keandalan jaringan dan konsultasi kelistrikan gratis.

Kondisi kelistrikan di Bangka Belitung saat ini dalam posisi yang sangat cukup melayani kebutuhan pasokan listrik untuk investor.

“Daya mampu (DM) pada sistem Bangka sebesar 178 Mega Watt (MW) dengan beban puncak (BP) sebesar 133 MW, artinya masih ada kelebihan 45 MW. Sedangkan daya mampu pada sistem Belitung sebesar 80 MW dengan beban puncak 42 MW, artinya masih ada kelebihan 38 MW di pulau Belitung,” jelas General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung Abdul Mukhlis.

Di samping itu, Mukhlis menambahkan, PLN telah membangun jaringan listrik di 8 titik kawasan industri dan KEK, meliputi kawasan industri Ketapang, Jelitik, Tanjung Ular, Sadai, Tanjung Berikat, Tanjung Kelayang, Suge, dan Air Kelik.

“Ini merupakan dukungan serius PLN terhadap pembangunan infrastruktur di kawasan industri dan KEK,” pungkas Mukhlis.

Kesiapan lain dalam menyambut investor, PLN melakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk memudahkan calon investor mendapatkan akses informasi dan layanan kelistrikan. Total ada 72 calon investor terdaftar dan sebanyak 22 investor sudah melakukan pertemuan dengan PLN dan DPMPTSP secara khusus.

Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fattah berkomitmen untuk menyampaikan kecukupan daya kepada para investor.

“Sebelumnya calon investor selalu menanyakan bagaimana kesiapan listriknya, namun sekarang kita balik posisinya, sebelum investor bertanya, kita sudah bisa menanyakan terlebih dahulu berapa MW daya yang dibutuhkan karena kita saat ini siap. Posisinya sangat kuat,” terang Abdul Fattah.

Di sisi lain, Manajer Area Bangka, Eko Prihandana di sela-sela kegiatan penyalaan listrik perdana kantor Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung dengan layanan premium silver daya 865 kVA, menyampaikan komitmennya untuk memberikan produk layanan terbaik kepada pelanggan khususnya pada segi keandalan pasokan listrik.

“Dengan memilih produk layanan premium ini, Bank Indonesia dilayani secara khusus dengan tingkat keandalan yang jauh lebih baik karena akan disuplai dengan dua penyulang, apabila suplai listrik di salah satu penyulang terganggu akan ada penyulang lain yang mem-backup, sehingga pasokan listrik tidak terganggu,” jelasEko.

Lebih dari itu, Eko menambahkan, saat ini pasokan listrik di Pulau Bangka sangat cukup untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat, baik untuk kebutuhan industri, perkantoran, maupun rumah tangga. PLN siap memenuhi berapa pun kebutuhan listrik calon investor.

“Saat ini Pulau Bangka memiliki kelebihan daya sebesar 45 Mega Watt (MW), kondisi ini masih sangat cukup untuk menyambung 50 pelanggan lagi dengan daya yang sama seperti kantor Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung ini,” tandas Eko.

Assistant Manager Pengelolaan Konstruksi Bank Indonesia, Maulana Arifin mengucapkan terima kasih atas pelayanan terbaik yang diberikan PLN kepada Bank Indonesia sebagai pelanggan.

“Saya sangat berterima kasih kepada PLN, Pelayanannya sungguh luar biasa, semoga suplai listriknya tetap terjaga dengan baik sehingga kegiatan operasional kami tetap berjalan lancar,” tutup Maulana.