Jakarta, 6 Agustus 2016 – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mengunjungi PLN Kantor Pusat untuk melakukan kunjungan kerja pertama sejak menjabat sebagai Menteri ESDM yang baru. Acara ini diagendakan dalam rangka menyamakan persepsi dan koordinasi untuk langkah ke depan penyuksesan program 35.000 MW.
Acara dimulai dengan perkenalan seluruh direksi PLN dengan Menteri ESDM, pemaparan kondisi kelistrikan dan progres pembangunan 35.000 MW, serta dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
“PLN dan ESDM harus selaras untuk mencapai target Indonesia terang secara keseluruhan dengan tetap mempertimbangkan unsur ekonomi yang masuk akal,” ujar Archandra.
Dirinya menambahkan, harus ada jalan keluar untuk mencari solusi yang terbaik guna memecahkan persoalan harga energi primer agar tidak ada kendala lagi bagi PLN. Harus ada formulasi yang tepat, agar produsen energi primer dan PLN tidak mengalami kerugian. Artinya, keduanya harus dihubungkan dengan sistem ekonomi yang saling menguntungkan.
Sependapat dengan Menteri ESDM, Dirut PLN Sofyan Basir mengatakan
bahwa selama ini harga energi primer sangat berpengaruh terhadap biaya
produksi listrik. Untuk itu diperlukan solusi secepatnya untuk masalah
tersebut.
Kunjungan kerja pertama Menteri ESDM ke PLN sarat dengan pembahasan
yang solutif demi keberlangsungan program 35.000 MW.
“Program 35.000 MW harus berjalan sesuai target, untuk itu tugas kita
bersama untuk mendukung dan menyukseskan program tersebut ”. Tutup Archandra Tahar.
Siaran pers ini juga terdapat di www.pln.co.id menu Media
Kontak :
Agung Murdifi
Manajer Senior Public Relations
Tlp. 021 7251234
Facs. 021 7227059
HP. 082121618391
Twitter. @agungmurdifi
Email. agung.murdifi@pln.co.Id