IBT GISTET Kembangan Beroperasi, PLN Hemat 100 Milyar Per Hari

PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) resmi mengoperasikan Interbus Transformator (IBT) #1 GISTET Kembangan 500 MVA. Peresmian pengoperasian infrastruktur ini sebagai upaya untuk menjamin pasokan listrik Jakarta serta dalam rangka menghadapi ajang bergengsi bagi Indonesia, Asian Games 2018.

Pekerjaan IBT #1 GISTET Kembangan dimulai dengan tahapan desain di bulan Agustus 2017 serta konstruksi dimulai pada bulan September 2017. kemudian mulai beroperasi pada 10 Maret 2018 setelah dilakukan pengamatan selama dua hari maka hari ini dilakukan pembebanan atau Commercial Operation Date (COD).

“Secara kontrak harusnya IBT #1 selesai pada bulan Juni tetapi kita bersinergi dengan semua pihak yang terlibat untuk melakukan Speed Up penyelesaian, Mengingat proyek ini saat ditunggu-tunggu oleh PLN. kita berhasil telag menghemat waktu sekitar 4 bulan dari target awal,” Ujar General Manajer TJBB Trisno Erwin dalam sambutannya.

Dengan beroperasinya IBT #1 GISTET Kembangan ini, PLN telah berhasil melakukan penghematan sebesar 100 M Perbulan. Hal tersebut didapat karena terjadi penghematan pada Biaya Pokok Produksi (BPP) pembangkit listrik dari sisi bahan bakar.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS, menjelaskan selesainya proyek ini membuat PLN dapat mengurangi produksi pada pembangkit listrik yang ada di Muara Karang dan Priok yang masih menggunakan Gas. Sehingga pengoperasian IBT #1 GISTET Kembangan ini akan mengalirkan listrik yang dihasilkan dari PLTU Lontar yang biaya produksinya jauh lebih murah.

“Biaya produksi pembakaran gas dari Muara Karang dan Priok jauh lebih mahal dengan mengalirkan listrik dari PLTU Lontar yang lebih murah, selisihnya sekitar 100 M perbulan.” Ujar Haryanto.

Ia pun memberikan himbauan kepada unit pemeliharan GISTET Kembangan untuk meningkatkan sisi Maintance dan Monitoring baik secara Online maupun Offline. Hal tersebut harus dilakukan menginggat pada tahun 2016 lalu, satu IBT GISTET Kembangan terbakar sehingga membuat pasokan listrik untuk Jakarta – Banten dialihkan serta PLN mengalami kerugian.

“Pada 2016 lalu terjadi kejadian yang sangat luar biasa, IBT Kembangan mengalami masalah. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat ini merupakan objek vital yang seharusnya memang tidak boleh mengalami gangguan karena nilainya yang amat strategis dapat mengakibatkan kerugian yang luar biasa. Jadi mari kita berkomitmen bersama untuk meningkatkan kinerja sehingga tidak ada lagi gangguan yang terjadi” Pungkasnya.

PLN Regional Jawa Bagian Barat berkomitmen di tahun 2020 target SAIDI (Parameter untuk mengukur tingkat keandalan) adalah 12 menit per pelanggan ( durasi lama padam listrik) dan 3 kali gangguan per 100 kms di tegangan menengah setiap tahunnya.

Selain itu komponen yang digunakan pada IBT #1 GISTET Kembangan dengan kapasitas sebesar 3 x 167 MVA (500 MVA) sebagian besar menggunakan produk dalam negeri. Hal tersebut di lakukan PLN guna mendukung program pemerintah mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).