Dukung Go Green, PLN Kumpulkan Pengguna Kendaraan Listrik

Bangka – PLN bersama dengan Go Green Community kumpulkan puluhan pengguna kendaraan listrik di Pangkalpinang dan sekitarnya.

Kendaraan listrik meliputi motor listrik, mobil listrik, dan sepeda listrik. Ini merupakan teknologi terkini dalam dunia transportasi. Berbagai kelebihannya antara lain emisi nol karena tidak menghasilkan gas buang dan biaya operasional yang relatif murah.

General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung Abdul Mukhlis menyampaikan kesiapan PLN menghadapi teknologi transportasi berbasis listrik ini.

“Daya mampu pada sistem bangka sebesar 177 MW dengan beban puncak sebesar 134 MW, sedangkan pada sistem belitung daya mampu sebesar 81 MW dengan beban puncak 39 MW. Kondisi ini menggambarkan kesiapan PLN untuk menyambut era baru dalam mewujudkan Bangka Belitung Go Green, salah satunya penggunaan kendaraan listrik,” jelas Mukhlis.

Pagi-pagi buta di Tamansari Pangkalpinang, Puluhan Pengguna Kendaraan listrik berkumpul. Hal ini karena mereka melakukan gowes kendaraan listrik sejauh 10 Kilometer.

Kendaraan listrik ini meliputi motor listrik, mobil listrik, dan sepeda listrik dari komunitas Go Green, universitas Bangka Belitung (UBB), dan PLN.

Untuk menyambut era kendaraan listrik, selain kecukupan pasokan daya,  PLN Babel telah membangun infrastruktur berupa stasiun penyedia listrik umum (SPLU)  di Bangka Belitung. Saat ini telah terpasang 20 titik SPLU dan akan dipasang lagi sebanyak 18 SPLU di tempt-tempat umum lainnya.

Pada kesempatan yang sama, PLN berhasil pecahkan rekor MURI untuk komposisi pengguna listrik prabayar tertinggi di satu provinsi setelah diselesaikannya program 100% listrik prabayar untuk tingkatkan layanan.

Saat ini pengguna listrik prabayar pada kategori daya 450 VA – 16,5 kVA sudah 100% menggunakan listrik prabayar. Hal tersebut berkontribusi dalam komposisi pelanggan di Bangka Belitung sebesar 99%.

Hanya 1% dari total pelanggan di Bangka Belitung yang masih menggunakan listrik pasca bayar, yaitu pada kelompok daya diatas 16,5 kVA yang biasanya digunakan untuk keperluan industri. Khusus untuk golongan pelanggan tersebut akan dilayani dengn Automator Meter Reading (AMR).

“Bagi pelanggan, akan membantu pengendalian pemakaian listrik dan tidak akan terkena biaya keterlambatan serta terhindar dari sanksi pemutusan akibat telat membayar listrik. Sementara bagi Pemerintah Daerah, pendapatan asli daerah melalui pajak penerangan jalan akan lebih cepat dikarenakan sudah tidak ada lagi pelanggan PLN yang terlambat membayar tagihan listrik,” pungkas Mukhlis.