(Jakarta, 19 Juni 2015) – Satu lagi proyek yang merupakan bagian dari proyek 35.000 Megawatt (MW), yaitu pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Grati ekspansi kapasitas 450 MW dalam waktu dekat mulai dibangun. Hal ini dipastikan setelah ditandatanganinya dokumen kontrak engineering, procurement, construction (EPC) pada Jumat, 19 Juni 2015 di PLN Kantor Pusat Jakarta. Sebelumnya, pada 4 Mei 2015 telah ditandatangani Letter of Intent (LoI) EPC PLTGU Grati Ekpansi oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada peluncuran proyek 35.000 MW di Yogyakarta.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Divisi Konstruksi Pembangkit PT PLN (Persero), Adang Sudrajat dengan pihak konsorsium pembangunan PLTGU Grati ekspansi yaitu Vice President Samsung C&T Corporation, Joon Suk Choi, Senior Executive Vice President Lotte E&C Co.,Ltd Hyun Kab Kim, dan General Manger PT Hutama Karya (Persero), Sigit Winarto.
PLTGU Grati ekspansi 450 MW ditargetkan dibangun dalam waktu 26 bulan setelah kontrak efektif. Listrik yang nanti dihasilkan berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker) pada sistem kelistrikan Jawa Bali.
Pembangkit listrik tenaga gas uap Grati yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, saat ini terdiri dari 2 blok yang mendapatkan suplai gas dari Santos melalui sumur Oyong dan Wortel. Suplai gas ini sanggup memasok 3 gas turbin (combined cycle) blok 1 masing-masing sebesar 100 MW. Sedangkan blok 2 (open cycle) berfungsi sebagai pemikul beban puncak (peaker).
Pemerintah Indonesia pada tanggal 4 Mei 2015 lalu meluncurkan Program 35.000 MW. Dari program ini, 10.000 MW atau 35 proyek akan dikerjakan oleh PLN dan 25.000 MW atau 74 proyek mengundang pihak swasta.
70 tahun sejak PLN berdiri pada tahun 1945, kapasitas terpasang di Indonesia mencapai sekitar 50.000 MW. Jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang tumbuh pesat. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 – 6 % per tahun dan angka rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 84%, kebutuhan listrik tumbuh sekitar 8 – 9 % per tahun.
Untuk itu setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 7.000 Megawatt atau dalam lima tahun ke depan dibutuhkan tambahan 35.000 Mega Watt. PLN bersama Pemerintah Indonesia dan pihak swasta bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.