Jayapura-PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) meresmikan listrik 24 jam perbatasan RI-PNG (Kampung Skouw Yambe, Skouw Mabo, Skouw Sae, dan Mosso) Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Sabtu (29/8).
Perluasan jaringan hingga perbatasan yang dilakukan oleh PLN WP2B diterima baik oleh masyarakat perbatasan yang sebelumnya hanya menikmati listrik selama 6 jam. Dengan perluasan jaringan ini mereka sudah dapat menikmati listrik selama 24 jam. Untuk pasokan listrik perbatasan ini, masih di suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berpusat di Waena dan Yarmokh.
Acara peresmian ini dihadiri langsung oleh General Manager PLN WP2B, Robert Sitorus, Walikota Jayapura, Benhur Tomi Manu, Wakil Ketua DPRD Jayapura, Timbul Sipahutar, Konsulat Jenderal RI di Vanimo, Elmar Lubis, Walikota Vanimo, SKPD Jayapura, serta masyarkat Kampung Skouw.
General Manager PLN WP2B, Robert Sitorus mengatakan bahwa pembangunan kelistrikan ini dilakukan dengan tujuan untuk menerangi daerah perbatasan dan secara khusus Kabupaten dan Kota Jayapura. Robert juga menambahkan untuk saat ini PLN sedang membangun beberapa pembangkit di daerah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Selain di Jayapura, PLN juga akan membangun pembangkit lainnya disekitar Papua dan Papua barat guna mendukung kegiatan PON (Pekan Olahraga Nasional) yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2020 mendatang.
Bapak Yansmalo yang merupakan Ondoafi dari Skouw Mabo dan perwakilan dari masyarakat, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, dan juga PLN yang telah melistriki daerah perbatasan khususnya Kampung Skouw Distrik Muara Tami. Ia juga menambahkan agar PLN juga dapat melistriki daerah-daerah pedalaman yang ada di perbatasan yang belum terlistriki.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Manu, menyatakan bahwa pada hari ini Jayapura terang benderang. Hal tersebut tidak lepas dari dukungan penuh BUMN khususnnya PLN yang terus mendukung program pemerintah Kota Jayapura. Beliau juga mengingatkan kepada masyarakat agar membayar listrik tepat waktu dan tidak menunggak.
Selanjutnya Walikota Jayapura menandatangani prasasti yang merupakan salah satu simbol diresmikannya listrik 24 jam perbatasan. Ia juga melanjutkan dengan penekanan tombol dan diakhiri dengan pelepasan balon. Setelah ramah tamah, Walikota Jayapura beserta rombongan lainnya menuju kampung Mosso untuk meresmikan secara simbolik dengan menyalakan listrik di kediaman ondoafi.
Dengan diresmikannya listrik 24 jam perbatasan ini, diharapkan daerah-daerah pedalaman di perabatasan dapat secepatnya menikmati listrik. Tidak hanya di Papua dan Papua barat saja, namun untuk diseluruh Indonesia, PLN akan terus berupaya agar daerah-daerah serta masyarakat yang belum menikmati listrik baik di perbatasan maupun bukan, dapat menikmati listrik secepatnya.