Pelanggan Rumah Tangga 1.300 VA Dan 2.200 VA Diberlakukan Tariff Adjustment

Sebanyak 25 golongan tarif atau 49,3 juta pelanggan PLN tidak mengalami perubahan tarif, termasuk pelanggan golongan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Sehingga pemerintah masih tetap memberikan subsidi untuk 25 golongan ini.

Petugas PLN Cek Meter Listrik

Petugas PLN Memeriksa Meter Listrik

Sedangkan 12 golongan tarif atau 11,2 juta pelanggan sudah dikenakan mekanisme tariff adjusment, dimana tarif listriknya berubah setiap bulan yang besarannya ditentukan oleh perubahan nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah, harga minyak dan inflasi bulanan. Dengan mekanisme tariff adjustment, tarif listrik setiap bulan memang dimungkinkan untuk turun, tetap atau naik berdasarkan ketiga indikator tersebut.

Untuk pelanggan rumah tangga (R-1) 1.300 VA dan 2.200 VA, mulai 1 Desember 2015, diberlakukan mekanisme tariff adjusment. Hal ini menyusul penerapan tariff adjusment kepada 10 golongan tarif lainnya yang sudah berlaku sejak 1 Januari 2015. Sebenarnya, tarif listrik bagi rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA harus sudah mengikuti mekanisme tariff adjustment saat itu, namun Pemerintah dan PLN mengambil kebijakan untuk menunda penerapan tariff adjustment bagi pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA. Pertimbangannya saat itu, pelanggan golongan tersebut sudah mengalami kenaikan tarif listrik secara bertahap sejak Juli 2014 hingga November 2014. Selain itu penundaan juga untuk meringankan beban ekonomi pelanggan di kedua golongan tersebut.

Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil pada saat inflasi sedang pada titik rendah supaya tidak membebani pengeluaran biaya masyarakat, “Pertimbangannya begini, pertama inflasi bulan-bulan sekarang ini lagi rendah-rendahnya, kami koordinasi dengan Bank Indonesia, mereka mengawasi inflasi. Dari kementerian perekonomian juga memantau inflasi, lalu mereka dari Bank Indonesia menyarankan kalau mau mengikutkan tariff R1 1300 2200 ini masuk dalam mekanisme tariff adjustment ini jangan ditunda januari. Karena kita tidak tahu perkembangan ke depan, tetapi sekarang ini November desember ini inflasi lagi rendah-rendahnya,”.

Lebih lanjut Benny mengatakan bahwa pertimbangan kedua adalah masa-masa sekarang ini November – Desember tidak ada kegiatan besar yang diperkirakan akan memaksa rumah tangga mengeluarkan biaya-biaya tambahan. “Jadi tidak ada anak sekolah masuk ya, itu sudah berlalu pertengahan tahun. Lalu tidak ada keinginan untuk mudik, untuk beli pakaian baru karena untuk lebaran kemarin sudah lewat, karenanya ini waktu yang pas,”.

“Sehingga direksi memutuskan per 1 desember 2015 waktu yang tepat, mudah-mudahan ini tidak memberikan dampak yang terlalu menekan bagi rumah tangga, yang memakai listrik 1300 dan 2200 VA.” pungkas Benny.