Dukung Pertumbuhan Kelistrikan Madiun dan Ponorogo, PLN Tingkatkan Kapasitas Tegangan

Madiun, 31 Desember 2022 – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) melakukan penambahan kapasitas (uprating) Trafo pada Interbus Trafo (IBT) I Gardu Induk Dolopo dari kapasitas 10 Mega Volt Ampere (MVA) menjadi 30 MVA.

Uprating trafo ini dilakukan untuk memastikan peningkatan layanan pelanggan dan keandalan listrik di Jawa Timur, khususnya Madiun dan Ponorogo.

General Manager PLN UIT JBM Didik F. Dakhlan mengatakan, peningkatan kapasitas ini untuk memperkuat kualitas tegangan listrik serta mendukung pertumbuhan listrik yang terus berkembang di Madiun dan Ponorogo.

Sehingga, pekerjaan yang dilakukan melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Madiun ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Madiun dan Ponorogo.

“Tujuan dari kegiatan peningkatan kapasitas penyaluran ini adalah untuk fleksibilitas operasi dan peningkatan pelayanan PLN ke pelanggan khususnya di Madiun dan Ponorogo yang terus meningkat akan kebutuhan listriknya. Kami tingkatkan dari 10 MVA menjadi 30 MVA pada IBT I GI Dolopo,” ujar Didik.

Didik menjelaskan, dalam pengerjaannya tim PLN yang terdiri dari 15 personel berhasil menyelesaikan uprating trafo selama tiga hari tanpa menyebabkan pemadaman listrik di sisi pelanggan.

“Meskipun cuaca kurang bersahabat saat pekerjaan berlangsung, tapi tidak menyurutkan semangat tim kami untuk terus memberikan yang terbaik. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dengan listrik yang andal,” lanjut Didik.

Pada kesempatan berbeda, Manager UPT Madiun, Nur Fajar Fardiansyah Umar menjelaskan, PLN terus komitmen dalam penyediaan tenaga listrik yang andal kepada seluruh pelanggan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Ini sebagai salah satu wujud kami untuk terus mendukung seluruh pelaku bisnis di Madiun dan juga Ponorogo dengan kualitas listrik yang aman serta andal. Perbaikan dari sisi Tegangan Tinggi ini terus kami lakukan pada material transmisi utama (MTU) lainnya yang sudah tidak optimal dan butuh peningkatan,” kata Nur Fajar.