Kembangkan Usaha Kelompok Tani Kalteng, PLN Salurkan Mesin Penggilingan Padi Listrik

Banjarbaru, 22 Desember 2022 – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) kembali menyalurkan bantuan mesin penggilingan padi listrik kepada Kelompok Tani terpilih.

Bantuan berupa 10 mesin penggilingan padi listrik disalurkan kepada 10 Kelompok Tani di Kabupaten Kapuas, Kalteng, diantaranya Kelompok Tani Harapan Jaya, Kelompok Tani Sinar Harapan, Kelompok Tani Karya Petani, Kelompok Tani Bina Warga, Kelompok Tani Patendo Jaya, Kelompok Tani Dahlia, Kelompok Tani Usaha Bersama, Kelompok Tani Sinar Usaha, Kelompok Tani Maju Bersama 1, Kelompok Tani Maju Bersama.

General Manager PLN UID Kalselteng, Muhammad Joharifin mengatakan, penyaluran kembali mesin penggilingan padi listrik ini merupakan wujud nyata PLN dalam mendukung perkembangan kelompok tani dengan program yang bermanfaat dan berkelanjutan.

“Setelah kami melihat laporan dari kelompok tani dan mengamati secara langsung, Alhamdulillah program bantuan sebelumnya dapat memberikan manfaat yang positif dan berjangka Panjang terhadap pengembangan usaha, sehingga kami putuskan untuk menyalurkan Kembali bantuan penggilingan Padi Listrik ini kepada kelompok tani lainnya,” ujar Joharifin.

Joharifin mengatakan, program bantuan sebelumnya kepada Kelompok Tani Harapan Baru telah berhasil meningkatkan omset mencapai 30 persen dan mengembangkan pemasaran hingga keluar provinsi hanya dalam 5 bulan.

Karena itu, penyaluran mesin dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN ini juga bertujuan memberikan manfaat yang sama kepada kelompok tani lainnya.

Terlebih, kata Joharifin, program ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Penyaluran bantuan alat penggilingan padi listrik ini diharapkan membawa manfaat yang besar bagi petani-petani kecil. PLN akan berupaya mengawal dan mengevaluasi keutamaan program ini agar manfaat dan dampak yang dirasakan berkelanjutan,” kata Joharifin.

Bantuan mesin ini pun langsung disambut gembira oleh kelompok tani, salah satunya Ketua Kelompok Tani Bina Warga, Isnani menyampaikan rasa syukurnya setelah menerima bantuan alat penggilingan padi listrik dari PLN. Isnani berharap bantuan dapat memberikan kesejahteraan bagi anggota Kelompok Tani Bina Warga.

“Terima kasih kepada PLN yang telah memberikan kita mesin penggilingan padi listrik, semoga petani disini makin sejahtera, salah satunya dengan penghematan biaya operasional,” kata Isnani.

Isnani mengatakan, bantuan alat penggilingan padi listrik ini membuat petani di kelompoknya tidak lagi harus ke desa seberang untuk melakukan penggilingan padi. Sebelumnya, dia dan anggotanya harus merogoh kocek sebesar Rp15.000 untuk ongkos menggiling 1 karung padi.

Namun, setelah beralih menggunakan mesin penggilingan padi listrik, biaya yang dikeluarkan tidak sampai Rp 1.700, atau hanya 1 kWh sehingga hemat hampir 90 persen dibandingkan penggilingan padi konvensional.

“Juga lebih hemat waktu proses, tidak ada polusi udara dari mesin, produk beras yang dihasilkan lebih bersih. Bahkan limbah penggilingan gabah (sekam) bisa dimanfaatkan kembali seluruhnya untuk campuran pakan ternak ayam dan bebek karena sudah menjadi dedak,” ujarnya,

Pernyataan serupa disampaikan Ketua Kelompok Tani Patendo Jaya Kapuas, Jamsi, yang berterimakasih atas kepedulian PLN terhadap kelompok tani di wilayahnya.

“Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh PLN kepada kelompok kami, kami sebelumnya tidak menyangka akan diberikan bantuan, karena lokasi kami yang jauh dari kota, namun Alhamdullilah kami dapat menerima bantuannya alat penggilingan padi,” ujar Jamsi.