Punya 8,5 GW Pembangkit EBT, PLN Siap Penuhi Kebutuhan Listrik Sektor Bisnis dan Industri

Press Release No. 715.PR/STH.00.01/IX/2022

PLN berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi dengan meningkatkan bauran energi baru terbarukan demi mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Jakarta, 24 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) gencar membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mempercepat transisi energi di Tanah Air untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 serta memenuhi kebutuhan industri dan bisnis akan listrik hijau. Hingga September 2022, PLN telah berhasil mengoperasikan pembangkit EBT dengan total kapasitas 8,5 gigawatt (GW).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kapasitas pembangkit EBT yang dikelola PLN bakal terus meningkat. Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 GW.

Untuk mencapai target tersebut, sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik  (RUPTL) 2021 – 2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 20,9 GW.

“Porsi pengembangan EBT mencapai 51,6 persen pada RUPTL hijau ini. Ini membuktikan komitmen kami dalam menjalankan transisi energi demi kehidupan bumi yang lebih baik,” ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan, pengembangan EBT sebesar 20,9 GW ke depan akan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Total penambahan kapasitas PLTA yang terpasang bisa mencapai 10,4 GW. Selain itu, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga akan digenjot dengan total penambahan kapasitas terpasang 4,7 GW hingga tahun 2030.

“Indonesia juga punya potensi panas bumi yang bisa dikembangkan. Rencananya, hingga 2030 mendatang total penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 3,4 GW. Kami juga menggali potensi sumber daya lain seperti bayu, biomassa, biogas, sampah dan pembangkit EBT baseload dengan total penambahan kapasitas pengembangan bisa mencapai 2,5 GW,” ujar Darmawan.

Khusus untuk tahun ini, PLN telah berhasil menambah kapasitas EBT sebesar 159,35 megawatt (MW) yang berasal dari pembangkit listrik di 20 lokasi. Jumlah penambahan daya EBT naik drastis karena dari 11 lokasi pembangkit yang ditargetkan justru realisasinya mencapai 20 lokasi pembangkit. Dengan rincian 87,07 MW dihasilkan oleh PLTA, 69,38 MW dari PLTP dan 2,91 MW dari PLTS.

“Saat ini kita tengah menghadapi transisi energi. Selanjutnya kita akan menggunakan pembangkit listrik yang berbasis EBT. Namun transisi energi bukan sekadar itu, tetapi ini adalah peralihan dari bahan bakar berbasis fosil yang impor dan mahal ke EBT yang lokal, murah, dan ramah lingkungan,” pungkas Darmawan.

Narahubung
Gregorius Adi Trianto
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.