PLN dan BPPT Tandatangani Nota Kesepahaman Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

(Jum’at, 25 Nopember 2011) PT PLN (Persero) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hari ini Jum’at (25/11) bertempat di Kantor BPPT telah menandatangani nota kesepahaman kerjasama pengembangan teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Marzan A Iskandar.

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang sebelumnya telah dibina oleh kedua lembaga itu sejak tahun 2009 lalu dalam hal pengkajian dan penerapan teknologi pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan dan teknologi dalam bidang ketenagalistrikan. Selain itu, dengan adanya nota kesepahaman ini maka diharapkan dapat memberikan pedoman/landasan baik bagi PLN maupun BPPT untuk hubungan kerjasama yang saling memberikan manfaat dalam mengembangkan  program nasional di bidang ketenagalistrikan dengan meningkatkan dan mengembangkan teknologi pemanfaatan sumber energi primer yang mengutamakan sumber energi baru dan energi terbarukan untuk kepentingan ketenagalistrikan nasional. Kerjasama ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan riset antara lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) dengan industri.

Saat ini tengah dikembangkan suatu kajian bersama dengan beberpa Perguruan Tinggi seperti ITB dan ITS,  khususnya kajian teknologi Reverse Engineering yang bertujuan untuk meningkatkan aviability dan reliability Unit Pembangkit. Bagi PLN manfaat yang didapat dalam pengembangan program bersama Reverse Engineering ini, antara lain untuk mendapatkan material yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, sekaligus peningkatan efisiensi.

Sedangkan bagi BPPT sebagai salah satu lembaga penelitian yang terpecaya akan mendapatkan penambahan topik penelitian yang lebih luas dari PLN maupun industri nasional. Di samping itu BPPT dapat berperan sebagai leader/coach bagi industri nasional dan dimungkinkan mendapatkan  biaya penelitian yang murah namun bermanfaat untuk kepentingan nasional. Di samping Reverse Engineering,  dimungkinkan adanya kerjasama yang meliputi antara lain pekerjaan seperti Redesign, Remanufacturing, Remaining Life Assesment, Destructive Test/Non Destructive Test (DT/NDT) dan Root Cause Failure Analysis (RCFA).

Di dalam Roadmap Teknologi PLN telah dicanangkan bahwa tahun 2010 – 2013, PLN memasuki fase pertama yaitu peningkatan keandalan dan efisiensi, sementara fase 2 yaitu tahun 2014 – 2017 merupakan fase untuk peningkatan efisiensi dengan teknologi baru dan fase 3 yaitu tahun 2018 – 2021 merupakan fase Teknologi Ramah Lingkungan. Di dalam menjalani fase-fase yang telah ditetapkan tersebut, diperlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak termasuk juga dari BPPT. Banyak pekerjaan dan penelitian yang harus dilakukan di masa mendatang. Diharapkan kerjasama ini membuahkan hasil yang maksimal dan win-win solution.

Di samping penandatanganan MoU, juga dilakukan pula penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang merupakan implementasi teknik Pelaksanaan Kesepakatan Bersama antara PLN Puslitbang dengan B2TKS (Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur) dan B2TE (Balai Besar Teknologi Energi) berkaitan dengan pertukaran informasi, pelatihan dan pengembangan ketenagalistrikan sementara antara PLN Pusharlis (Pusat Pemeliharaan Kelistrikan) dengan PTIM (Pusat Teknologi Industri Manufaktur) berkaitan dengan Kerekayasaan Teknologi Peralatan Kelistrikan Skala Kecil

 

 

Kontak :

______________________________

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id