PLN Siap Memasok Listrik 70 MW ke Pabrik Nikel Milik Bosowa

(Jakarta, 22/3) PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar 70 MW untuk memenuhi kebutuhan energi untuk operasional smelter industri nikel milik PT Bosowa Metal Industri (BMI) yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman antara PLN dengan PT BMI yang ditandatangani Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Dirut PT BMI Munafri Arifuddin, SH dengan disaksikan oleh Presiden Direktur Bosowa Group Erwin Aksa, Kamis (22/3) di Kantor PLN Pusat. PT BMI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peleburan biji nikel. Komitmen PLN ini sejalan dengan tekad Pemerintah untuk terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Rencananya, BMI akan dilayani sebagai pelanggan premium dengan layanan khusus. Sebagai pelanggan premium, pekerjaan konstruksi penyambungan akan mendapat prioritas, dan kebutuhan listrik untuk operasional smelter industri nikel ini  akan dilayani dengan layanan khusus yang menjamin kualitas keandalan pasokan. PLN terlebih dahulu akan melakukan kajian menyeluruh terkait dengan pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sifat beban smelter yang spesifik dan hal-hal teknis lainnya. Pihak PLN dan BMI juga akan terlebih dahulu melakukan pembicaraan business to business untuk menentukan tarif khusus yang nantinya akan dikenakan dalam transaksi jual beli listrik tersebut.

Pada kesempatan itu, Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN Murtaqi Syamsuddin mengungkapkan, PLN sanggup memenuhi pasokan listrik sebesar 70 MW untuk kebutuhan smelter nikel milik PT BMI yang akan direalisasikan pada tahun 2014 itu. “ Sebab dalam hitung-hitungan PLN, pasokan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan pada 2014 nanti akan memperoleh tambahan pasokan lebih  500 MW yang berasal dari beberapa pembangkit baru yang akan segera beroperasi, seperti PLTU Barru, PLTU Poso, PLTU Jeneponto dan PLTU Sengkang. Prinsipnya,  PLN benar-benar memiliki kesanggupan dan siap untuk memasok listrik bagi kebutuhan industri smelter nikel terbesar pertama di wilayah Indonesia Timur yang disambung listriknya oleh PLN.” ujar Murtaqi menjelaskan.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bosowa Group Erwin Aksa menyatakan, pembangunan smelter industri nikel ini merupakan komitmen dari Bosowa untuk memberikan nilai tambah bagi barang-barang hasil tambang dan ini sejalan dengan kebijakan yang telah digariskan oleh Pemerintah. “Pengoperasian smelter nikel menyedot listrik yang sangat besar, oleh sebab itu dengan adanya kepastian dan kesanggupan dari PLN untuk memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan bagi pengoperasian smelter ini, maka semakin memperkuat kepercayaan kami untuk secepatnya dapat menyelesaikan pembangunan smelter ini “, kata Erwin menambahkan.  Smelter industri nikel PT BMI dibangun diatas lahan seluas 50 hektar dan diperkirakan akan mampu memproduksi 10.000 ton nikel per tahunnya dan 5000 ton ferronikel per tahunnya.

Adanya kerjasama antara PLN dengan BMI ini,  semakin memperlihatkan kepercayaan para pelaku bisnis dan industri serta kalangan investor pada kemampuan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan tingkat mutu layanan yang lebih tinggi dari standar PLN saat ini. Kepercayaan ini direspon positif oleh PLN dengan menyediakan layanan khusus penyediaan tenaga listrik yang lebih terjamin kualitas keandalannya.

Komitmen PLN untuk memasok listrik bagi BMI ini juga menunjukkan bahwa PLN proaktif untuk mampu menyiapkan listrik dengan kapasitas besar dan kualitas tinggi bagi industri yang mengolah dan memurnikan hasil penambangan di dalam negeri, sesuai dengan tuntutan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Dengan demikian, PLN dapat memberikan dukungan penuh bagi perkembangan sektor industri dan bisnis yang akan menjadi lokomotif kemajuan ekonomi Indonesia.

 

 

Kontak :

_______________________________

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id