MESDM ke NTT Ajak Seluruh Stakeholder Tingkatkan Ratio Elektrifikasi NTT

24 Maret 2019 – Pemerintah melalui Kementrian ESDM, BUMN dan PLN terus berkomitmen untuk memberikan cahaya kepada masyarakat hingga pelosok desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini dilakukan dengan membangun infrastruktur ketenagalistrikan hingga pelosok terluar, tertinggal dan terpencil. Upaya elektrifikasi ini demi mewujudkan Indonesia Terang.

Menteri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam kunjungan kerja di Mamere menyampaikan, anggaran APBN uang rakyat harus dikembalikan kepada rakyat dan harus berenergi keadilan sosial, dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote.

“Kita dipercaya mengabdi kepada masyarakat, terutama dalam meningkatkan rasio elektrifikasi dengan memberikan cahaya listrik warga yang saat ini belum menikmati listrik,” ungkap Jonan, Sabtu (23/3).

Jonan mengimbau, agar kendala dalam peningkatan rasio elektrifikasi terutama terkait lahan atau jalan yang akan dilewati jaringan listrik segera disampaikan, sehingga kendala yang dihadapi PLN dapat segera diselesaikan bersama-sama baik melalui Pemerintah Provinsi, DPRD Propinsi, DPR RI, dan Kementrian ESDM.

Dirinya menambahkan, salah satu strategi untuk meningkatkan elektrifikasi adalah dengan pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum) bertenaga Surya sebanyak 1.034 titik.

“Kalau tarik kabel jaringan listrik sulit, kita pemerataan bangunan pasang saja 13.000, bahkan 20.000 yang diminta anggarkan untuk NTT. Selain itu, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi adalah dengan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebanyak 4.284 lampu,” jelas Jonan.

Kegiatan kunjungan kerja ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi VII Fery Kase dan Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi. Josef turut mengajak masyarakat dan stakeholder untuk bahu membahu membangun NTT.

“NTT adalah Nusa Terindah Toleransi. Kami hadir untuk memperjuangkan Jala (Jalan, Listrik dan air). Saya yakin dengan datangnya Direktur PLN agar lebih cepat rasio elektrifikasi naik dari 60%. Lalu kedua air (aman intim dan ramah) sangat diperlukan setiap harinya. Mari kita bahu membahu untuk membangun NTT lebih sejahtera,” ungkap Josef A. Nae Soi.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Djoko R. Abumanan menyampaikan, Program Wujudkan 100% NTT Desa Berlistrik yang dicanangkan sejak 2017 telah melistriki 541 desa, dari tahap pertama sebanyak 600 desa.

“Sisanya masih on progress konstruksi berupa pendirian tiang dan penarikan kabel. Pada tahap kedua, dari 600 Desa, sebanyak 44 desa dalam tahap pelaksanaan konstruksi dan sisanya masih dalam proses pematangan hasil survey,” jelas Djoko.

Hingga saat ini, Rasio Desa Berlistrik di Indonesia mencapai 96,86% dan masih terus ditingkatkan hingga 100%. Rasio Desa Berlistrik untuk NTT sendiri saat ini mencapai 63%.

Kunjungan Menteri ESDM ke NTT, antara lain untuk memberikan Kuliah Umum di STFK Ladalero Maumere, serta melakukan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) dan Penyerahan LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) di Kupang. Secara simbolis ada bantuan yang diserahkan oleh Menteri ESDM. Selain itu juga Peresmian Sumur Bor mengingat beberapa wilayah masih kesulitan mendapat air bersih.

  Kontak : I Made Suprateka Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Tlp. 021 7261122 Facs. 021 7227059 HP. ‪0811194260