Lebaran, Pasokan Listrik Aman

(Jakarta, 14/8) Untuk memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Hari Kemerdekaan RI serta Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM Jarman dan Direktur Utama PLN Nur Pamudji melakukan inspeksi ke PLN P3B (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban) Jawa Bali, di Gandul, Depok, Selasa (14/8).

Dalam kesempatan itu rombongan meninjau kesiapan sistem kelistrikan Jawa Bali dengan memastikan keandalan Gardu Induk (GI) dan ruang kendali sistem listrik Jawa-Bali Control Centre (JCC) di Gandul, Depok. Menurut Wamen ESDM Rudi Rubiandini, Gardu Induk tersebut akan menyalurkan daya listrik 500 kV ke seluruh Jawa Bali, kemudian akan diturunkan ke 150 kV dan disebar ke 20 kV yang ada di setiap kelurahan. “Listrik yang saat ini dibutuhkan di Jawa-Bali sebesar 19 ribu MW, sedangkan PLN telah menyediakan 25 ribu MW. Artinya secara umum, pasokan listrik sangatlah cukup. Bahkan, pada saat lebaran, permintaan listrik akan lebih rendah karena banyak pabrik, perkantoran, dan gedung lainnya yang tidak beroperasi,” kata Rudi.

Rudi mengharapkan, agar PLN tidak ragu-ragu juga dan jangan memikirkan berapa investasi untuk membangun infrastuktur kelistrikan ke seluruh pelosok desa. “Di Negara maju manapun, keandalan pasokan listrik sangat menentukan terhadap kemajuan bangsa. Untuk itu, bangunlah jaringan listrik hingga ke pelosok tanah air. PLN akan jadi pionir pembangunan bangsa, sektor lainnya akan menyesuaikan. Dan PLN harus siap-siap untuk berlari, kami akan terus mendorongnya,” ucap Rudi.

Listrik, kata Rudi, merupakan bagian dari kenikmatan yang dirasakan rakyat Indonesia pada saat mengisi kemerdekaan. Karena kemerdekaan sebuah bangsa dan kemajuan sebuah negara diukur dari berapa banyak rakyat yang sudah menikmati listrik. “Kementrian ESDM dan Kementrian Keuangan akan mendukung sepenuhnya PLN untuk mengembangkan diri, baik mengembangkan jaringan, gardu induk, termasuk pengembangan pembangkit-pembangkit yang didukung dengan penggunaan energi baru dan terbarukan,” tuturnya.

Terkait banyaknya penghuni rumah yang meninggalkan rumahnya di kota-kota besar menuju kampung halamannya, Rudi memaparkan beberapa trik jitu untuk penghematan energi. Diantaranya adalah 3M yaitu, matikan Listrik ketika keluar ruangan, matikan Peralatan listrik ketika tidak digunakan, dan matikan kran air ketika tidak dibutuhkan.

Senada dengannya, Dirut PLN Nur Pamudji mengatakan PLN telah mempersiapkan sejak awal ketersediaan pasokan daya listrik yang cukup dengan kualitas keandalan yang terjaga. ” Menjelang hari saat Idul Fitri 1433 H tiba dan sesudahnya diperkirakan pasokan listrik tetap aman. Kurva beban puncak pada saat libur lebaran cenderung mengalami penurunan dibandingkan hari-hari biasa. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya industri dan pelaku bisnis yang tidak beroperasi, sementara pemakaian listrik diwilayah perkotaan juga menurun seiring berkurangnya aktivitas penduduk kota karena melakukan mudik,” kata Nur.

Menurut Nur, prakiraan beban tertinggi pada hari Lebaran di sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai 13.700 MW pada malam hari dan sekitar 8596 MW pada siang hari, sedangkan daya mampu pasokan mencapai 24.977 MW. “Dengan kondisi cadangan daya yang mencapai lebih dari 9.800 MW ini, maka kecukupan pasokan daya sistim kelistrikan Jawa Bali sangat aman. Begitu juga dengan kondisi pasokan daya pada sistim kelistrikan untuk luar Jawa Bali secara umum relatif aman,” ucap Nur.

Sementara itu, General Manager PLN P3B Jawa Bali Yanuar Hakim mengatakan selain itu untuk menjamin keandalan pasokan listrik, sejak 4 Agustus lalu hingga 3 September 2012 nanti, PLN telah menyiagakan piket khusus Lebaran di seluruh Gardu Induk. Unit-unit pelayanan PLN juga telah diperkuat dengan piket khusus yang siaga selama 24 Jam. Selain itu selama H±7 tidak melakukan pemeliharaan pada instalasi kecuali dalam kondisi darurat.

Terkait dengan tradisi mudik Lebaran, PLN mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian pada kondisi kelistrikan di masing-masing tempat tinggalnya, sebelum meninggalkan rumah untuk mudik. Pastikan dengan lebih teliti lagi bahwa seluruh peralatan listrik dan peralatan elektronik sudah benar-benar dalam kondisi aman, guna menghindari kemungkinan terjadinya arus pendek (korsleting) atau hal-hal lain yang tidak diinginkan selama rumah dalan kondisi kosong. Demikian juga dengan lampu-lampu penerangan yang tidak digunakan sebaiknya dimatikan.

Bagi pelanggan listrik pintar (prabayar), pastikan bahwa pulsa listrik rumah yang ditinggalkan mencukupi. Lakukan pengisisan ulang pulsa untuk tetap menjaga listrik tetap menyala saat rumah ditinggal mudik.
Selama libur lebaran, pelayanan pembayaran tagihan listrik juga tetap berlangsung selama 24 jam dan 7 hari. Hal ini dimungkinkan karena pembayaran tagihan listrik di seluruh Indonesia saat ini sudah berjalan secara Online.

Dengan dukungan fasilitas online di sejumlah bank, seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, Bukopin, NISP dan sejumlah bank lainnya pembayaran tagihan listrik bisa dilakukan melalui jaringan ATM disemua tempat tanpa harus terpaku pada satu lokasi. Dengan demikian, pembayaran tagihan listrik tetap bisa terlayani sembari mudik lebaran, bahkan di saat libur lebaran sekalipun.

 

 

Kontak :

______________________________

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id