PLN Gandeng Swasta, Manfaatkan Limbah Cair Kelapa Sawit jadi Energi Listrik di Sampit

(Sampit, 11/7) PLN dalam upayanya untuk terus meningkatkan pasokan listrik bagi kebutuhan masyarakat, terutama dalam mendukung tumbuhnya perekonomian nasional, PLN juga dituntut untuk dapat memaksimalkan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy yang ada dan banyak tersedia di Indonesia.

Untuk itu, Kamis (11/7), PLN melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Atman Energy untuk rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLT Biomassa) berkapasitas 2 Mega Watt (MW) di kabupaten Sampit, propinsi Kalimantan Tengah.

Penandatanganan MoU rencana pembangunan PLT Biomassa di Sampit ini, dilakukan oleh General Manager PLN Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Yuddy Setyo Wicaksono  dengan Direktur Utama PT Atman Energy, Yoyo Hendrarsin. Direktur PLN, Vickner Sinaga turut langsung menyaksikan acara penandatanganan MoU yang dilakukan di PLN Sampit, Kamis (11/7) sore.

Direktur PLN, Vickner Sinaga menyambut baik dilakukannya MoU antara PLN Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sebagai unit bisnis PLN dengan PT Atman Energy, selaku investor yang akan membangun PLT Biomassa di Sampit.

“Semoga MoU ini dapat segera ditindaklanjuti dan dapat segera mewujudkan hadirnya PLT Biomassa berkapasitas 2 Mega Watt di Sampit. Selain biaya produksi listriknya yang lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak, PLT Biomassa ini juga lebih ramah lingkungan, karena memanfaatkan dan mengolah sisa limbah cair dari kelapa sawit. Ini tentunya dapat membantu perkebunan sawit dalam mengelola limbah cairnya dan disatu sisi lingkungan tetap terjaga” ujar Direktur PLN, Vickner Sinaga.

“Pembangunan PLT Biomassa di Sampit ini merupakan wujud komitmen PLN untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan dan juga upaya untuk mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak sebagai sumber energi pembangkit listrik. Hal ini tentunya sejalan dengan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi” lanjut Vickner Sinaga.

“Limbah cair sisa dari minyak kelapa sawit yang tidak terpakai mengandung gas methane yang akan dimanfaatkan menjadi sumber energi untuk menghasilkan listrik” ujar Direktur Utama PT Atman Energy, Yoyo Hendrarsin.

Sementara itu, menurut GM PLN Kalselteng, Yuddy Setyo Wicaksono, sistem kelistrikan Sampit masih terpisah (isolated) dari sistem kelistrikan Kalimantan Tengah. “Sampit merupakan sistem kelistrikan yang terpisah atau isolated dari sistem kelistrikan Kalimantan Tengah dengan beban puncak sistem kelistrikan Sampit saat ini mencapai 24 Mega Watt” jelas Yuddy Setyo Wicaksono.

“Jika PLT Biomassa berkapasitas 2 Mega Watt ini beroperasi, maka potensi penghematan yang bisa diraih PLN dari pengurangan penggunaan Bahan Bakar Minyak adalah sekitar 34 miliar rupiah dengan asumsi harga produksi listrik menggunakan BBM adalah 2.800 Rp/kWh. Sedangkan harga pembelian listrik swasta yang dihasilkan dari PLT Biomassa adalah 1.170 Rp/kWh sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 tahun 2012” lanjut GM PLN Kalselteng, Yuddy Setyo Wicaksono.

 

Kontak :
Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059
Email. bambang.dwiyanto@pln.co.id