PLN Gandeng AGIT Untuk Mengelola Aset Transmisi Dengan Menggunakan Teknologi Informasi

(Jakarta, 26 Agustus 2013) PLN memanfaatkan teknologi informasi untuk mengelola asetnya melalui program Enterprise Asset Management (EAM) di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Implementasi EAM disisi pembangkitan sudah berjalan di anak perusahaan PLN yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan PT Indonesia Power (IP) dan saat ini juga sedang dilaksanakan di Unit pembangkit di Sumatra dan Sulawesi. Implementasi EAM di sisi distribusi juga sudah go live di PLN Distribusi Bali dan akan dilanjutkan di unit lainnya. Manajeman aset untuk bidang transmisi siap diimplementasikan untuk tiga unit PLN, masing-masing di PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa-Bali, P3B Sumatera, dan PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar).

Implementasi EAM transmisi di tiga unit PLN tersebut rencananya akan diselesaikan dalam 12 bulan. Dalam pelaksanaannya PLN dibantu oleh perusahaan konsultan teknologi informasi PT Astra Graphia Information Technology (AGIT). EAM trasnmisi ini menggunakan modul Plant Maintenance (PM) dari SAP yang sudah terintegrasi dengan sistem yang sudah berjalan di PLN.

Sebagai tanda dimulainya implementasi EAM transmisi ini, dilakukan penandatanganan dokumenkick-off (project charter) antara pihak PLN dan AGIT. Penandatanganan dokumen dilakukan oleh Direktur (Operasi Jawa-Bali-Sumatera) PLN, Ngurah Adnyana, dengan Presiden Direktur AGIT, Michael A.R. Roring, pada Senin, 26 Agustus 2013 di Jakarta.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan kebutuhan listrik masyarakat maka perkembangan aset PLN juga meningkat tajam untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik tersebut. Kebutuhan listrik rata rata tumbuh sekitar 9 sampai 10 % per tahun. Di sisi aset, khususnya aset transmisi yang berfungsi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit ke distribusi meningkat rata-rata 2,9 % per tahun, yaitu dari Rp. 67,4 triliun pada tahun 2012 dan diprediksi menjadi Rp. 80 triliun pada tahun 2018.

Kapasitas gardu induk (GI) pada tahun 2012 sebesar 76.328 Mega Volt Ampere (MVA) juga terus tumbuh rata-rata sebesar 13.4 % pertahun sehingga pada tahun 2018 diperkirakan menjadi 162.457 MVA. Panjang jaringan transmisi bertambah sebesar 14 % per tahun dari 37,924 km pada tahun 2012 akan menjadi 83,106 km pada tahun 2018. Sedangkan biaya operasi dan pemeliharaan transmisi juga meningkat dari Rp. 2,35 triliun pada tahun 2012 dan akan menjadi Rp. 3.06 triliun pada tahun 2018.

Dengan aset transmisi dan biaya pemeliharaan yang besar dan terus bertambah serta tuntutan stakeholders untuk mengoperasikan dan memelihara sistem penyaluran secara handal, efisien dan berkualitas maka diperlukan implementasi manajemen aset yang dilengkapi dengan sistem informasi sehingga dapat memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan asetportofolio, kondisi aset, investasi dan finance secara transparan sehingga dapat dievaluasi dan dianalisa secara komprehensif dengan pertimbangan manajemen risiko. Sistem informasi yang mendukung aset manajemen dikenal sebagai EAM (Enterprise Asset Management).

Menurut Direktur PLN, Ngurah Adnyana, implementasi EAM ini diharapkan mampu menyediakan sistem informasi yang dapat digunakan untuk memonitor kinerja peralatan transmisi yang terkait dengan biaya selama masa manfaatnya. Juga dapat dijadikan evaluasi bagi kinerja Penyedia Jasa yang melakukan pemasangan maupun yang menangani aset tersebut selama masa manfaatnya, serta tersedianya proses bisnis yang terintegrasi dengan sistem informasi PM dan peran pegawai sesuai dengan jobdescription. “Penerapan EAM ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja operasi ekselen dengan fokus pada optimasi pemanfaatan aset, efisiensi finansial dan mitigasi risiko”, tegas Adnyana.

Sejalan dengan PLN, Presiden Direktur AGIT, Michael A.R. Roring, menyatakan bahwa suksesnya implementasi EAM transmisi di PLN adalah tersedianya sistem informasi yang dapat menghasilkan standardisasi proses bisnis pemeliharaan dan integrasi sistem yang lebih efektif dan efisien.”Suksesnya impelementasi EAM ini adalah tersedianya sumber informasi bagi manajemen untuk pengambilan keputusan yang akurat dan cepat serta tersedianya mekanisme control dan monitoring sistem pemeliharaan yang lebih baik dan terukur”, ujar Michael.

Sementara itu, Senior Account Executive PT SAP Indonesia, Ardianto Surya Nugraha, mengungkapkan dengan membantu PLN mentransformasikan bisnisnya maka diharapkan PLN bisa menjadi world class enterprise, melalui kinerja yang sempurna , hasilnya adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat , dan ujungnya adalah turut mensejahterakan rakyat di berbagai lapisan baik secara pribadi maupun perusahaan. “Selama 16 tahun beroperasi di Indonesia, SAP selalu memberikan kontribusi terbaiknya bagi negeri ini”, ujar Ardianto yang juga hadir dalam acara tersebut.

Tentang PLN

PT PLN (Persero) merupakan produsen dan pemasok listrik utama di Indonesia melalui portofolio pembangkit, transmisi dan distribusi dengan kapasitas pembangkit mencapai 36.612 Mega Watt (MW) pada akhir tahun 2012. PLN adalah BUMN yang melaksanakan penugasan dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan kelistrikan di Indoneisa. Dalam hal ini pemerintah menyediakan subsidi kepada PLN dalam mengemban misi pelayanan publik.

PLN juga mendapat mandat untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara sebesar 10.000 MW. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga listrik yang terus meningkat. Untuk mengurangi biaya penyediaan tenaga listrik yang tinggi akibat ketergantungan terhadap sumber energi bahan bakar minyak (BBM), PLN melakukan diversifikasi dengan meningkatkan penggunaan sumber energi lain yaitu batu bara,  gas alam, tenaga air dan panas bumi .

Tentang AGIT

PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) adalah anak perusahaan PT Astra Graphia Tbk, yang merupakan Group Astra International, telah berkecimpung dalam bisnis Teknologi informasi (TI) sejak tahun 1983. AGIT adalah salah satu sistim integrator paling terkemuka di Indonesia, yang menyediakan layanan hardware, software, serta layanan TI lainnya. AGIT telah memulai praktek ERP SAP sejak tahun 1995 dengan mengembangkan kompetensi inti dalam penggunaan SAP. Sejak saat itu, AGIT terus membangun dan mengembangkan kompetensi baik sebagai pengguna SAP, pengimplementasi SAP, serta penyedia jasa manajemen operasi SAP. Saat ini AGIT memiliki lebih dari 130 konsultan SAP dan bersertifikat. AGIT memiliki keahlian dan solusi SAP untuk berbagai industri.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Bambang Dwiyanto
Manajer Senior Komunikasi Korporat
PT PLN (Persero)
P: +62-8112294211
F: +62-21-7227059
Email : bambang.dwiyanto@pln.co.id

Mita Jasmine
Marketing Communication
PT Astra Graphia Information Technology
P: +62-21-30061222
F: +62-21-31927612
Email: marketing@ag-it.com